
Kucing Buat Ekonomi Australia Boncos Rp 126 Miliar, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kucing dikabarkan menjadi masalah bagi peternakan di Australia. Sebuah studi yang diadakan mengenai industri peternakan di sana merilis sebuah fakta baru di mana peternakan domba di bagian selatan negara itu telah terkena dampak penyakit yang disebarkan oleh kucing.
Bahkan kerugian ekonomi tak tanggung-tanggung. Total 12 juta dolar Australia atau setara Rp 126 miliar melayang karenanya.
Dilansir dari media China Xinhua, studi nasional yang dilakukan oleh Pusat Pemulihan Spesies Terancam dari Program Ilmu Lingkungan Nasional Pemerintah Australia meneliti bagaimana tiga penyakit yang bergantung pada kucing untuk berkembang biak berdampak pada sektor pertanian Australia.. Yaitu toksoplasmosis, sarcocystosis, dan cacing gelang kucing,
"Kami menemukan bahwa infeksi toksoplasmosis menyebabkan hilangnya lebih dari 62.000 domba yang belum lahir setiap tahun di Australia, merugikan industri sekitar 10 juta dolar Australia (sekitar 7,43 juta dolar AS) setiap tahun," tulis sang penulis utama, Profesor Sarah Legge dari Universitas Nasional Australia, dikutip Selasa (8/12/2020).
"Sarkosistosis merugikan industri daging sekitar 2 juta dolar Australia (sekitar 1,49 juta dolar AS) per tahun. Hal ini menyebabkan kista pada daging yang perlu dipotong dan bahkan dapat mengakibatkan bangkai utuh atau pengiriman ditolak." tambahnya.
Sementara itu rekan penulis yang lain, Dr. Patrick Taggart dari University of Adelaide mengatakan mengurangi jumlah kucing di sekitar peternakan tidak hanya menguntungkan satwa liar tetapi juga produsen domba. Terutama mereka yang tinggal di daerah yang lebih dingin dan basah di mana parasit tersebut dapat bertahan lebih lama di lingkungan.
"Kucing memiliki reputasi untuk mengendalikan beberapa hama pertanian, seperti tikus dan kelinci, tetapi tidak ada bukti bahwa mereka efektif dalam tugas ini," kata Taggart.
"Kami dapat mengurangi biaya penyakit yang bergantung pada kucing di pertanian dengan menurunkan jumlah kucing liar dan peliharaan di sekitar peternakan."
Sebagai informasi Australia belum memberi komentar soal ini. Australia sendiri menghadapi boikot produk pertanian dari China karena soal asal usul corona dan pendapat negeri Kanguru soal Hong Kong dan Xinjiang.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Australia Perluas Area Lockdown ke Pedesaan!