Ada Tanda-Tanda Bisnis Ritel Bakal Bangkit

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
07 December 2020 19:10
Pengunjung berbelanja di Matahari Store dikawasan Jakarta, Senin (30/11/2020). PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) menutup 6 gerainya hingga akhir tahun ini. Jumlah gerai perusahaan ritel ini akan berkurang dari 153 toko menjadi 147 toko.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Matahari Department Store (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri ritel di tanah air masih harus bekerja keras dalam meningkatkan omset penjualannya. Tidak mudah, terutama jika melihat daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. Namun, kalangan pengusaha yakin bakal ada peningkatan Indeks Penjualan Riil (IPR) di akhir tahun ini.

"Kuartal IV-2020 diharapkan IPR mudah-mudahan berkontraksi dari minus ke positif 0,5 sampe 1," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey kepada CNBC Indonesia, Senin (7/12).

Angka tersebut masih bisa dikejar jika melihat momen akhir tahun. Bukan tidak mungkin pertumbuhannya bisa sedikit demi sedikit menjadi lebih baik.

"Kuartal IV berharap daripada kuartal sebelumnya. Indeks penjualan real di kuartal kedua ketiga sangat terpuruk, nggak lebih dari -10, -9 dan bergerak di angka tersebut walau ada kontraksi positif. Kuartal IV dengan demand lebih baik ada optimisme vaksin kemudian daya beli yang didorong kebijakan fiskal dan moneter berkelanjutan," sebut Roy.

Sebagai gambaran, pada September 2020, penjualan ritel yang dicerminkan dari Indeks Penjualan Riil (IPR) tumbuh negatif 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Hal ini membaik dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya yang -9,2% YoY.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Suram di 2021, Pengusaha Ritel Pilih Tutup Toko!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular