
Susi Pudjiastuti Jawab Tudingan Keliru Hashim di Ekspor Benur

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjawab tudingan Hashim Djojohadikusumo yang menyebut larangan ekspor benih lobster (benur) sebagai kebijakan yang keliru.
Jawaban itu disampaikan Susi Pudjiastuti dalam video berdurasi 1 menit 27 detik di Twitter pribadinya dengan lokasi di pantai.
"Matahari cerah sekali, sayang tadi pagi saya sempat dengar keliru, Susi keliru, Susi keliru, Susi keliru. Susi keliru apanya? Wong saya sekarang ada di pantai ko, lagi paddling kok. Keliru apanya bo?" kata Susi Pudjiastuti seperti dikutip CNBC Indonesia dari Twitter @susipudjiastuti,Sabtu (5/12/2020).
Susi Pudjiastuti mengungkapkan seharusnya jika ada pihak yang merasa pelarangan benih lobster adalah kebijakan keliru ketika ia masih menjabat sebagai menteri Perikanan dan Kelautan, diajukan gugutan hukum.
"Siang hari begini ngomong Susi keliru, dulu waktu saya masih menjabat, saya sudah bilang siapa yang berkeberatan dengan kebijakan saya bisa PTUN-kan saya. Saya waktu itu karena pejabat negara punya pengacara yaitu Bapak Jaksa Agung tapi tidak ada yang me-PTUN-kan. Oh ada-ada satu orang yang menuntut saya Rp 1 triliun, satu perusahaan tapi oleh pengacara menteri waktu itu Pak Jaksa Agung tidak berhasil," paparnya.
![]() |
Susi Pudjiastuti menambahkan tidak elok jika masalah larangan benih lobster diarahkan lagi padanya karena sudah tak lagi menjabat dan ia kini menjadi rakyat biasa.
"Nah, sekarang saya cuma Susi Pudjiastuti sedang paddling di tengah laut apa urusannya yang keliru. Kan sudah diganti semua yang keliru. Mestinya jadi benar, Kalau keliru diganti masa keliru lagi. Keliru diganti ya jadi benar," jelasnya.
Sebelumnya, Hashim Djojohadikusumo mengomentari kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan (Periode 2014 - 2019) Susi Pudjiastuti, yang telah melarang adanya ekspor benih lobster. Menurutnya kebijakan itu keliru karena menghambat Indonesia menjadi negara terkuat untuk produk kelautan.
"Menurut saya banyak orang bilang Indonesia itu berpotensi superpower produk kelautan. Kita yang besar, bukan Vietnam! Kebijakan menteri lama ini keliru. Budi daya lobster juga dilarang itu keliru, Susi keliru menurut saya," ujar Hashim saat melakukan konferensi pers di bilangan Pluit, Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).
Oleh karena itulah, kata Hashim, dirinya meminta kepada Edhy Prabowo yang menggantikan Susi untuk bisa membuka keran ekspor benih lobster.
(roy/roy) Next Article Susi 'Cium' Kapal Asing Beraksi Lagi, KKP Komentar Begini
