Gokil Nih! RI dan Thailand Lagi Rebutan Tesla Bangun Pabrik

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
02 December 2020 12:16
A truck loaded with Tesla cars departs the Tesla plant Tuesday, May 12, 2020, in Fremont, Calif. Tesla CEO Elon Musk has emerged as a champion of defying stay-home orders intended to stop the coronavirus from spreading, picking up support as well as critics on social media. Among supporters was President Donald Trump, who on Tuesday tweeted that Tesla's San Francisco Bay Area factory should be allowed to open despite health department orders to stay closed except for basic operations. (AP Photo/Ben Margot)
Foto: Pabrik Tesla (AP/Ben Margot)

Jakarta, CNBC Indonesia - Diam-diam Thailand sedang membidik Tesla Inc, yang didirikan oleh Elon Musk untuk membangun pabrik mobil listrik di negaranya. Hal ini tentu jadi kabar mengejutkan, di saat bersamaan Indonesia juga sedang merayu Tesla membangun pabrik, khususnya fasilitas pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Laporan Bangkok Post, berjudul EV trade-in scheme being considered mengungkapkan soal kabar bahwa Menteri Perindustrian (Menperin) Thailand Suriya Jungrungreangkit menyampaikan Tesla Inc berencana segera bertemu dengan Kementerian Perindustrian Thailand untuk membahas investasi dalam kendaraan listrik dan teknologi kendaraan listrik hibrida plug-in di Thailand.

Sebelumnya, duta besar AS dan pengusaha dari US-Asean Business Council juga bertemu dengan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha untuk membahas prospek bisnis Tesla di Thailand, Rabu lalu.

Tesla ingin mengetahui lebih lanjut dengan kebijakan dan iklim investasi di Thailand. Thailand memang memiliki paket kebijakan baru untuk menggaet investasi kendaraan listrik.

Salah satunya pembebasan pajak selama tiga tahun untuk produsen kendaraan hybrid plug-in, dan pembebasan pajak penghasilan maksimum delapan tahun untuk pembuat EV penuh, dengan hak istimewa tambahan jika mereka berinvestasi dalam Riset dan Pengembangan.

Thailand punya target meningkatkan produksi mobil listrik hingga porsinya sampai 30% dari total produksi mobil pada 2030, atau sekitar 750.000 mobil dari total 2,5 juta unit mobil per tahun.

Para eksekutif mengatakan mereka akan melanjutkan rencana investasi mereka di Thailand dan meminta pemerintah untuk menjaga momentum dalam proyek stimulus pariwisata serta bekerja untuk mengurangi pembatasan perjalanan untuk membantu perekonomian kembali ke jalurnya.

Indonesia juga masuk dalam radar investasi Tesla. Pemerintah Indonesia berambisi menjadi produsen baterai mobil listrik, bahkan yang terbesar di dunia. Keinginan menjadi produsen baterai mobil listrik itu lantaran Indonesia memiliki kandungan nikel yang mumpuni.

CEO Tesla Elon Musk pun pernah menyebut nama Indonesia terkait cadangan nikel untuk mendukung industri baterai yang bakal digunakan Tesla. Perusahaan mobil listrik itu belakangan jadi buah bibir soal kabar rencana pembangunan pabrik baterai di Batang, Jawa Tengah.

Pabrik yang akan dibangun Tesla di Indonesia bukan perakitan mobil, melainkan untuk kebutuhan produksi baterai mobil listrik. Pemerintah mengarahkan Tesla untuk masuk di kawasan industri Batang yang sedang dibangun pemerintah.

Rencana Tesla membangun pabrik di Indonesia juga masih dalam tahap penjajakan. Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang, komunikasi antara pemerintah Indonesia dengan perusahaan milik Elon Musk itu terus berlangsung.

Bahkan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan pemerintah terus merayu Tesla untuk berinvestasi di Indonesia. Perwakilan Tesla dan delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat bertemu pada November lalu di AS.

"Kemungkinan besar kita rayu lagi Tesla untuk bisa masuk," kata Bahlil akhir November lalu.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tesla Mau Bangun Pabrik di RI Masih Ditutup Rapat-Rapat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular