
Bukan Cuma RI! Gara-Gara Covid, Utang Filipina Bengkak
Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
01 December 2020 20:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Pinjaman Filipina dari Januari hingga Oktober 2020 mencapai 3,22 triliun peso (Rp 949 triliun).
Angka tersebut melebihi program setahun penuh 3 triliun peso (Rp 884 triliun) karena pemerintah mendapatkan lagi 540 miliar peso (Rp 159 triliun) dari bank sentral Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) bulan lalu untuk meningkatkan kekuatan dalam penanggulangan Covid-19.
Dilansir dari The Star, Selasa (1/12/2020) Menteri Keuangan Rosalia de Leon sebelumnya mencatat bahwa repo dengan BSP melibatkan rollover debt atau kewajiban yang diperpanjang.
Departemen Keuangan juga mengumpulkan dana yang akan digunakan untuk memerangi Covid-19 dari lelang surat berharga bertanggal pendek, dengan nilai bersih 420,3 miliar peso (Rp 124 triliun) per Oktober; 561,9 miliar peso (Rp 165 triliun) dari obligasi negara suku bunga tetap dan P827,1 miliar (Rp 243 triliun) dari obligasi negara ritel (RTB).
Selain penggalangan dana lokal, pemerintah meminjam sejumlah 574,4 miliar (Rp 169 triliun) dari sumber asing selama 10 bulan terakhir.
Tumpukan pinjaman luar negeri selama 10 bulan termasuk 364,6 miliar peso (Rp 103 triliun) pinjaman program dan 23,7 miliar peso (Rp 6,7 triliun) dalam pinjaman proyek dari mitra pembangunan bilateral dan pemberi pinjaman multilateral; 118.7 miliar peso (Rp 34 triliun) dalam obligasi global dalam denominasi dolar serta 67.3 miliar peso (Rp 19 triliun) dalam obligasi euro.
Filipina adalah salah satu negara yang terdampak parah oleh pandemi Covid-19. Negara kepulauan itu telah mencatatkan 433 ribu kasus positif corona dengan 8.400 kematian.
Untuk informasi, utang pemerintah Indonesia sendiri naik tajam dan sudah mencapai sebesar Rp 5.877,77 triliun per akhir Oktober 2020.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dokter Filipina 'Nyerah' Minta Lockdown, Ini Sikap Pemerintah
Most Popular