
Dokter Filipina 'Nyerah' Minta Lockdown, Ini Sikap Pemerintah

Jakarta, CNBC Indonesia - Departemen Kesehatan Filipina menegaskan akan memperbaharui kembali rencana penanganan Covid-19 di negaranya dalam waktu seminggu ke depan. Pemerintah juga menyatakan akan berupaya untuk meningkatkan tenaga kesehatan di Manila yang menjadi garis depan perlawanan terhadap pandemi ini.
Hal ini terjadi setelah Lebih dari 1 juta orang tenaga kesehatan baik dokter dan perawat menyatakan Filipina telah kalah melawan Covid-19. Mereka pun mendesak Presiden Rodrigo Duterte untuk memberlakukan kembali lockdown ketat di sekitar Manila.
Dorongan terbesar ini berasal dari 80 kelompok yang mewakili 80.000 dokter dan satu juga perawat, memperingatkan runtuhnya sistem kesehatan dari melonjaknya infeksi virus corona baru yang tidak terkontrol.
Dilansir dari Reuters, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dari pemerintah Filipina juga pada Sabtu (1/8/2020) menyebutkan akan mengeluarkan strategi baru dalam tujuh hari ke depan.
Gugus Tugas ini menghimbau kepada seluruh tenaga kesehatan yang berada di provinsi lain dan yang baru kembali dari luar negeri untuk membantu tenaga kerja di ibu kota. Mereka juga berjanji untuk mencari bantuan ke universitas dan kelompok medis untuk merekrut lebih banyak dokter, perawat dan staf medis lainnya.
Namun demikian, pemerintah Duterte ini tampaknya masih enggan untuk kembali untuk kembali menerapkan lockdown dengan mengatakan bahwa ada cara lain untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini.
"Pertempuran belum berakhir, dan belum akan berakhir dalam waktu yang lama. Tetapi kita akan mengerahkan segala upaya kita untuk mengubah keadaan," kata Departemen Kesehatan ini, dikutip dari Reuters, Minggu (2/8/2020).
Adapun Filipina melaporkan jumlah kenaikan kasus Covid-19 pada Sabtu (1/8/2020) sebanyak 4.963 kasus baru. Sehingga total kasus positif di negara ini mencapai 98.232 kasus dengan jumlah kematian meningkat menjadi 2.039 kasus. Pada hari ini, kasus di Filipina sudah tembus 100 ribu lebih kasus, dengan tambahan 5.032 kasus baru.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000