
Cara Baru Filipina Lawan Covid: Anak Tak Boleh Keluar Rumah

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Filipina Rodrigo Duterte baru saja menekan peraturan baru yang menyatakan anak-anak usia 10 hingga 14 tahun untuk selalu ada di dalam rumah. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan generasi anak-anak Filipina itu dari resiko paparan virus corona.
Bahkan, Duterte juga menyuruh anak-anak di Filipina untuk menonton televisi saja di rumah.
"Kembalilah ke rumah Anda ... dan selain itu mereka bagus hanya dengan TV. Mereka dapat merekatkan perhatian mereka ke TV sepanjang hari," kata Duterte, seperti dikutip dari AFP, Selasa (26/1/2021).
Sementara banyak orang tua telah melanggar aturan dengan membiarkan anak-anak mereka bermain di taman atau di jalan, tindakan tersebut telah membuat pemerintah melakukan pembatasan baru yang mencegah keluarga untuk mengunjungi pusat perbelanjaan yang merupakan pusat kehidupan masyarakat dan belanja konsumen. Selain itu sekolah juga tetap ditutup.
Jumat lalu, satuan tugas virus corona pemerintah mengumumkan anak-anak berusia 10 hingga 14 tahun akan diizinkan keluar lagi mulai Februari.
Tetapi Duterte membatalkan keputusan Senin malam, dengan mengatakan dia tidak ingin mengambil risiko anak-anak muda tertular jenis virus corona baru yang lebih menular. Sejauh ini virus corona asal Inggris itu telah menginfeksi 17 orang di negara itu, termasuk tiga anak.
"Saya hanya takut karena jenis baru ini menyerang anak-anak," katanya.
Hanya beberapa jam sebelum Duterte berbicara, Menteri Perdagangan Ramon Lopez mengatakan pada hari Senin (25/1/2021) bahwa mengizinkan anak-anak keluar lagi akan membantu mendorong permintaan konsumen dan menghidupkan kembali bisnis yang dilanda tindakan anti-virus.
Penjabat Sekretaris Perencanaan Sosial Ekonomi Karl Kendrick Chua mengatakan bulan ini bahwa 50% perekonomian didorong oleh "kegiatan keluarga", dan tanpa itu perekonomian tidak dapat pulih.
Jumlah kasus lebih dari setengah juta infeksi di Filipina adalah salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.
Administrasi Duterte telah dikritik karena lambannya pengadaan vaksin Covid-19, dengan sebagian besar diperkirakan tidak tiba hingga paruh kedua tahun ini. Pemerintah Filipina juga merilis data yang menunjukkan produk domestik bruto (PDB) mengalami kontraksi sebanyak 9,5% tahun lalu.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meledak! Filipina Catat Rekor Lonjakan Kematian Covid-19