Sah Libur Panjang Akhir Tahun Batal, Pengusaha Hotel Teriak!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
01 December 2020 18:40
Hari Libur dan Cuti Bersama 2018
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Menyambut akhir tahun 2020 ini, kalangan pelaku usaha pariwisata kembali harus menghadapi harapan palsu mengenai libur akhir tahun. Pemerintah resmi memotong waktu libur panjang yang sebelumnya sudah ditetapkan pada akhir tahun ini. Pada 28-30 Desember yang sebelumnya masuk cuti bersama, kini diputuskan tak libur.

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Indonesia Hotel General Manager Association (DPP IHGMA) I Made Ramia Adnyana menilai keputusan itu bakal membuat masyarakat semakin enggan untuk berlibur.

"Itu akan mengurangi minat berlibur. Orang libur akhir tahun tanggung jika pendek. Nggak mungkin dia libur seminggu. Jadi akhir tahun dari Christmas atau Natalan ke akhir tahun seminggu. Pasti nambah lagi dikit jadi harusnya long weekend," kata Ramia kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/12/2020).

Keengganan masyarakat untuk berlibur berpotensi bakal berdampak pada operasional hotel. Sebelumnya, banyak hotel yang sudah bersiap-siap dalam menyambut akhir tahun antara lain dari SDM hingga persiapan logistik makanan. Apalagi, sudah masuk sejumlah reservasi, meski memang tidak besar.

Ketika tiba-tiba dibatalkan, maka persiapan sejak jauh-jauh hari itu bakal sia-sia. Bukan tidak mungkin bakal makin banyak hotel yang akhirnya gulung tikar.

"Agak tertekan lah, ketika libur dikurangi, kesempatan untuk berlibur panjang di Bali berkurang, sehingga mengurangi niat teman-teman yang mau niat berlibur ke Bali untuk bisa libur lebih lama," jelasnya.

Untuk mendongkrak bisnis ini, maka pemerintah perlu bergerak lebih gesit. Ia pun memberikan saran agar pariwisata Bali lebih diperhatikan.

"Mungkin ini masukan ke Kementerian Pariwisata agar domestik market digeliatkan lebih masif, karena selama ini mungkin promonya nggak terlalu maksimal untuk domestik market. Meski ada peningkatan Covid-19 di beberapa wilayah tapi kita lakukan ketat protokol kesehatan," jelas Ramia.

Penerapan protokol kesehatan itu demi menjaga angka kasus Covid tidak membesar. Upaya itu juga dilakukan pemerintah, yakni dengan memotong libur akhir tahun.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memotong waktu libur dan cuti bersama akhir tahun 2020. Hal tersebut sudah diberikan restu langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Menurut Muhadjir libur dan cuti bersama tersebut sudah diputuskan berdasarkan masukan dari berbagai pihak termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan kalangan-kalangan tokoh agama.

"Tapi tetap akan ada dua libur yakni Libur Natal dan Libur Tahun Baru. Kemudian ditambah satu pengganti libur Idul Fitri," kata Muhadjir, Selasa (1/12/2020).

"Secara teknis ada pengurangan libur dan cuti bersama 3 hari. Yaitu 28-29-30 Desember 2020. Ini akan ditandatangani 3 menteri," kata Muhadjir.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bye-Bye Libur Panjang Akhir Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular