Ganjar Heran Data Covid-19 Jateng di Pusat Tak Akurat!

Ayos, CNBC Indonesia
01 December 2020 17:17
Ganjar Pranowo Jelaskan Skenario Penerapan PSBB di Jawa Tengah (CNBC TV )
Foto: Ganjar Pranowo

Semarang, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui adanya lonjakan kasus covid-19 di wilayah namun tak sampai pada angka 2000 kasus sehingga dianggap episentrum atau biang kerok peningkatan jumlah kasus covid secara nasional.

"Datanya salah, ada yang menyebut Jawa Tengah episentrum, biang kerok sampai 2000 kasus, tapi tidak cover bothside kroscek ke saya. Data 2000 kasus itu dari mana?. Memang ada lonjakan dari 300 ke 500 sekarang ke 800 itu betul. Indikasinya apa, ya liburan, ya pergi ke banyak tempat, indikasinya ya tidak disiplin. Jadi semua langsung bicaranya ke angka 2063, wong itu datanya keliru kok. Setelah kita kupas satu-satu ternyata ada data ganda, data delay", terang Ganjar di kantornya, Selasa (1/12/2020).

Ganjar juga menyayangkan banyaknya sistem pelaporan data yang membuat data di pusat menjadi rancu.

"Datanya kita minta satu aja di sistem new all record, wis titik tanpa koma. Ternyata masih ada data yang sifatnya manual, lha yang manual ini kan nggak bisa. Maka saran saya satu, data real time yang sedang terkonfirmasi dan yakin rilis saja terus diomongin kami masih ada data delay yang masih kita konfirmasi, sehingga angka itu tidak dibaca pada kasus hari itu, tapi ada yang masih delay dan dikonfirmasi", terang Ganjar.

Dari data Pemprov Jawa Tengah per 1 Desember 2020, jumlah kasus positif covid tercatat 8997 kasus dengan penambahan kasus baru sebanyak 1282 kasus. Sedangkan jumlah kumulatif dari awal wabah, tercatat kasus positif sebanyak 57.094 kasus dengan angka kematian sebanyak 3755 kasus.




(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jateng Biang Kerok Covid RI Meledak, Ganjar: Akan Tambah Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular