
Anies Positif Covid-19, Ramalan Pengusaha Ini Bikin Ngeri

Jakarta, CNBC Indonesia - DKI Jakarta dikagetkan dengan dua pucuk pimpinannya yang positif Covid 19. Para pengusaha mal khawatir jika Pemda DKI tarik rem darurat alis memberlakukan PSBB total dari saat ini PSBB transisi, maka akan menambah kehancuran pelaku usaha.
Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan berharap tidak ada lagi kejutan PSBB total berlaku lagi untuk wilayah DKI Jakarta lagi. Meski saat ini pucuk pimpinan di DKI Jakarta terkonfirmasi positif covid-19.
Pada dasarnya saat ini kondisi sudah mulai mau membaik dari kondisi terparah sebelumnya. Ia meramal hal yang mengerikan bila ada PSBB total lagi di Jakarta maka sudah dipastikan banyak pelaku usaha ritel, restoran, termasuk pengelola mal yang bangkrut.
"Saat ini tenant di mal sudah buka, kalau ditutup total lagi bisa hancur, yang bangkrut banyak," kata Stefanus kepada CNBC Indonesia, (1/12).
Ia beranggapan pihak pengelola perbelanjaan sudah melakukan protokol untuk meminimalisir penambahan angka positif covid-19. Sehingga seharusnya pemerintah daerah bisa melakukan telaah lagi soal sumber penyebaran covid-19.
Stefanus belum bisa memberi gambaran berapa total kerugian yang diderita oleh pengelola mal. Namun, melihat tingkat okupansi mal saat ini hanya rata-rata hanya 50-60 persen yang terisi oleh para tenant.
Namun, ia masih berpikir positif dengan iklim usaha jika vaksin sudah disebarluaskan ke warga. Walaupun sudah banyak pelaku bisnis yang tidak mampu lagi berdiri untuk tahun depan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi B Sukamdani juga mengatakan jika terjadi PSBB total lagi, maka sektor usaha akan semakin merana. Kondisi saat ini saja sudah banyak usaha yang berjatuhan.
"Akan semakin sulit ke depannya untuk sektor usaha, pemerintah kurang disiplin dalam penegakan protokol," katanya.
Hal ini juga tergantung dari konsumsi masyarakat dia menilai saat ini cash flow masyarakat kelas menengah masih menahan diri untuk melakukan pembelanjaan. Melihat kondisi pandemi yang semakin buruk dengan jumlah angka positif meningkat.
Penjualan ritel Indonesia masih negatif atau terkontraksi pada September 2020 ini. Dari Indeks Penjualan Riil (IPR) tumbuh negatif 8,7 % dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year on year), tapi membaik dari pencapaian bulan sebelumnya yang -9,2% YoY.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000