Banyak Kabar Gembira, Masa Rupiah Gak Perkasa?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 December 2020 12:28
Ilustrasi Rupiah dan Dollar di teller Bank Mandiri, Jakarta, Senin (07/5). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah. Rupiah melemah 0,32 % dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. Harga jual dolar AS di  bank Mandiri Rp. 14.043. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (1/12/2020), padahal banyak kabar gembira dari dalam negeri hari ini.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan bahkan sempat melemah hingga 0,39% di Rp 14.145/US$, sebelum berada di Rp 14.100/US$ pada pukul 12:00 WIB, melemah tipis 0,07%.dengan menguat di level Rp 14.080/US$, tetapi tidak lama langsung masuk ke zona merah. Rupiah

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang positif terjangkit virus corona membuat pelaku pasar cemas akan kemungkinan diterapkanya kembali Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) yang ketat di ibu kota Hal tersebut membuat rupiah sempat melemah hingga 0,39%.

Sementara itu hari ini, Gubernur Anies melalui keterangan tertulis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyampaikan dirinya positif Covid-19.
"Hasil tes PCR menyatakan bahwa saya positif," ujarnya.

Menurut Anies, dia dan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza harus menjalani isolasi mandiri selama dua minggu ke depan. Mereka akan menjalankan tugas dan pertemuan secara virtual.

"Kita semua sudah terbiasa menjalani kerja virtual ini sejak April lalu maka tidak perlu ada kekhawatiran bahwa produktivitas akan menurun atau berbagai proses kebijakan akan terganggu," lanjutnya.

Kasus penyakit virus corona (Covid-19) kembali menjadi sorotan di Indonesia. Pada Minggu (29/11/2020) lalu penambahan kasus harian Covid-19 mencetak rekor sebanyak 6.267 orang. Jawa Tengah dan DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus terbanyak masing-masing 2.036 kasus dan 1.431 kasus.

Senin kemarin kasus baru Covid-19 dilaporkan sebanyak sebanyak 4.617 orang, jauh lebih rendah dibandingkan hari Minggu lalu. Jika PSBB ketat kembali diterapkan, maka pemulihan ekonomi akan kembali melambat, yang bisa membuat aset-aset di dalam negeri, seperti rupiah menjadi tidak menarik.

Sementara itu kabar gembira datang dari data sektor manufaktur dan inflasi Indonesia.

IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 50,6 pada November 2020. Naik hampir tiga poin dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 47,8.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Kalau di atas 50, artinya dunia usaha memasuki fase ekspansi.

IHSMarkit melaporkan aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 50,6 pada November 2020. Naik hampir tiga poin dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 47,8.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Kalau di atas 50, artinya dunia usaha memasuki fase ekspansi.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada November 2020 terjadi inflasi 0,28% dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/MtM). Ini membuat inflasi tahun kalender Januari-November 2020 (year-to-date/YtD) menjadi 1,23% dan inflasi tahunan (year-on-year/YoY) di 1,59%.

Realisasi ini tidak berbeda jauh dengan perkiraan pasar. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi inflasi 0,195% MtM dan 1,53% YoY.
Dua data tersebut menandakan roda bisnis mulai berputar kembali, dan pemulihan ekonomi Indonesia sedang berjalan.

Kabar gembira tersebut berpeluang membawa rupiah kembali ke zona hijau di sisa perdagangan hari ini. Melihat pergerakan di pasar non-deliverable forward (NDF) peluang rupiah menguat cukup terbuka, sebab kurs NDF siang ini lebih kuat ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.

PeriodeKurs Pukul 8:54 WIBKurs Pukul 11:54 WIB
1 PekanRp14.156,80Rp14.129,2
1 BulanRp14.189,20Rp14.160,2
2 BulanRp14.217,50Rp14.191,4
3 BulanRp14.250,00Rp14.224,1
6 BulanRp14.395,00Rp14.328,1
9 BulanRp14.499,70Rp14.457,1
1 TahunRp14.636,50Rp14.597,7
2 TahunRp15.393,00Rp15.373,0

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular