4 Syarat Agar Lulusan Vokasi Tahan Banting

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
30 November 2020 17:06
Direktur Mitras Dudi Kemendikbud RI, Ahmad Saufi dalam acara seminar online
Foto: Direktur Mitras Dudi Kemendikbud RI, Ahmad Saufi dalam acara seminar online "Vokasi Berbesan Dengan ASEAN" (Tangkapan layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Mitras Dudi Kementerian dan Kebudayaan RI, Ahmad Saufi menyebut setidaknya ada 4 faktor yang harus diperbaiki bagi siswa-siswa pendidikan vokasi agar menjadi lulusan yang kompeten dan bisa bersaing.

"Pertama kemampuan komunikasi bagi lulusan vokasi, kedua bagaimana menyiapkan terhadap bantingan dunia kerja, ketiga kemampuan berkolaborasi dan keempat penguasaan bahasa asing, apabila ingin bersaing di kancah internasional," ujarnya dalam Webinar bertajuk "Vokasi Berbesan Dengan ASEAN", Senin (30/11/2020).

Menurut Saufi, salah satu bidang industri yang penyerapan tenaga kerjanya tinggi adalah perhotelan dan kapal pesiar. Anak-anak Indonesia dikenal dengan keramahtamahannya, ini menjadi salah satu bekal untuk bisa menjadi pribadi yang diinginkan industri pariwisata, namun dengan catatan.

"Dipoles sedikit kemampuan bahasa inggrisnya, penerimaan akan tinggi. Yang perlu saya kemukakan adalah bahwa anak-anak kita punya tantangan ke depan tak hanya hard skill saja, bahwa anak-anak kita perlu dilengkapi dengan soft skill plus kemampuan bahasa asing," ujarnya.

Apabila kemampuan bahasa asing baik, lanjutnya, tak hanya kawasan Eropa, namun negara lain juga bisa dijelajahi dengan kemampuan yang dimiliki. Misalnya Taiwan, Jepang serta Korea Selatan.

Dalam diskusi yang melibatkan atase pendidikan di India dan Singapura ini, Saufi menekankan bahwa pada dasarnya permasalahan saat ini adalah belum adanya keselarasan antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.

"Kita tak perlu berkutat terlalu lama dengan itu, yang penting tau ada permasalahan, sehingga satu per satu bisa dilaksanakan. Kalau kurikulum sesuai yang dibutuhkan oleh dunia industri dan dunia usaha, tentunya peluang anak-anak menguasai bidang diinginkan akan semakin besar," ujarnya.

Adapun yang akan dilakukan pemerintah melalui Ditjen Vokasi Kemendikbud adalah praktik kerja atau magang akan diperpanjang menjadi minimal 6 bulan dari sebelumnya 3 bulan. Hal ini akan memberikan kesempatan kepada siswa dan mahasiswa untuk mengetahui dunia kerja lebih dini.

"Apa yang diajarkan adalah sudah menjadi keharusan agar mengikuti tantangan yang diberikan dunia usaha dan dunia industri. Otomatis muaranya adalah peningkatan penyerapan lulusan vokasi," ujarnya.

Informasi saja, Webinar ini terselenggara atas kerja sama antara CNBC Indonesia bersama dengan Kemendikbud. Acara ini juga menghadirkan sejumlah pembicara, yakni Pengamat Pendidikan, Dr. Lili Nurlaili; Atase Dikbud KBRI di Singapura, Dr. Enda Wulandari; dan Atase Dikbud KBRI di India Lestyani Yuniarsih.

Melalui webinar ini diharapkan bisa memetik praktik dan pengalaman berharga dari negara lain dan selanjutnya bisa diserap dan disesuaikan dengan kondisi dalam negeri.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Kelas Offline, Ajang Lulusan Vokasi Menambang Ilmu Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular