Ini Ternyata Kenapa Lelang 'Banjir' Mobil Tarikan Leasing

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
27 November 2020 15:47
Lelang Mobil di masa Pandemi (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Lelang Mobil di masa Pandemi (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah masa pandemi Covid-19 ini, banyak masyarakat mengalami penurunan daya beli. Salah satu yang terimbas adalah sektor multifinance atau pembiayaan/leasing kendaraan. Tidak sedikit debitur yang harus kesulitan membayar cicilan, akhirnya, unit kendaraan yang sudah dibeli harus kembali ditarik leasing.

Sebagian unit tersebut akhirnya masuk ke dalam balai lelang. Perusahaan leasing memilih untuk mengirimkan ke tempat tersebut karena merasa masalahnya bakal cepat selesai, sehingga bisa mendapatkan uangnya kembali di tengah kondisi yang sulit akibat pandemi.

Ketua Persatuan Balai Lelang Indonesia (PERBALI) Daddy Doxa Manurung mengungkapkan unit kendaraan yang masuk balai lelang memang tetap ada, namun angkanya tidak jauh berbeda dibanding waktu normal.

"Kita nggak terpaku tarikan multifinance, karena kita ada sister company Trac Astra sewa mobil. Dia punya 30 ribu setahun. Kalau siklus 4 tahun maka setahun 7 ribu sampai 8 ribu masuk ke IBID (Balai Lelang Serasi) semua," kata Daddy uang juga Presiden Direktur Lelang IBID ini.

Angka sebesar itu baru berasal dari internalnya. Jika ditambah unit kendaraan dari tarikan leasing, maka jumlahnya akan makin besar lagi. Doxa menyebut perusahaan leasing dengan angka unit kendaraannya besar bakal menunjuk balai lelang karena cepat laku terjual.

"Kenapa perusahaan multifinance, atau perusahaan rental yang punya volume besar ke balai lelang, karena cepat. Kita jualan massal. Kalau simpan showroom jualnya lebih bagus harganya tinggi tapi selesainya kapan. Multifinance juga perlu uang untuk cashflow," sebutnya.

Pada lelang di pool IBID, Balai Lelang Serasi, Jakarta, Rabu (25/11/2020), sebanyak 75% mobil-mobil yang dilelang berasal dari tarikan leasing para kreditur yang terkena dampak pandemi Covid-19. Kondisi ini memang tak mengagetkan, karena data Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada akhir Juni lalu saja sudah banyak nasabah leasing yang keteteran menyicil kendaraan.

Catatan APPI jumlah debitur yang mengajukan restrukturisasi kredit hingga 30 Juni mencapai 4,4 juta debitur dan 3,7 juta pengajuan sudah disetujui dengan nilai outstanding kredit sebesar Rp 105 triliun.

Menurut Ketua Umum APPI, Suwandi Wiratno, jumlah debitur yang mengajukan mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding Mei sebanyak 2,5 juta debitur.

"Per 30 Juni, data yang kita himpun, kurang lebih 4,4 juta debitur yang mengajukan restrukturisasi. Kira kira 3,7 juta sudah disetujui dengan nilai hampir Rp 105 triliun. Jadi memang bertambah cukup banyak dari Mei ke akhir Juni," kata Suwandi,


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Tarikan Leasing Saat Corona, Lelang Mobil Diserbu!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular