
Pariwisata Indonesia Kalah dari Thailand, Pak Luhut?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi nasional percepatan pengembangan 5 destinasi super prioritas, Jumat (27/11/2020). Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan sejumlah pesan.
Dikatakan, Indonesia memiliki sejumlah kompetitor di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand yang punya wahana wisata bertema petualangan. Luhut menegaskan, harusnya Indonesia bisa adu tanding dan memenangkannya.
"Dari segi alam petualangan, Thailand enggak mungkin lebih Indah dari kita. Tapi kita kurang jual saja," kata Luhut dalam rapat yang disiarkan melalui YouTube tersebut, Jumat (27/11/20).
Luhut mengaku sudah banyak keliling dunia dan menyaksikan sendiri bahwa destinasi seperti Labuan Bajo, Mandalika, Bali, dan Danau Toba sangat indah. Bisa dibilang bahkan sebenarnya destinasi itu tak ada lawan.
"Itu tempat yang sangat indah sekali tapi kita kurang menjual karena banyak hal tadi, masalah infrastuktur, ramah tamahan, belanja juga masih Thailand, kebudayaan masih Thailand, masa budaya kita kalah dengan mereka, tidak ada cerita itu," ujar Luhut.
Soal kondusivitas keamanan negara juga jadi perhatian Luhut. Menurutnya, silang pendapat yang terjadi selama ini perlu diselesaikan dengan penjelasan sebaik-baiknya.
"Orang baca hanya perbedaan saja, dia enggak tahu bahwa hidup rakyat itu dari sini ini lapangan kerja,tidak hanya sekadar kita beorasi membuat orang mencaci maki dan memerahi orang lain, kita jauh dari situ," kata Luhut.
"Kita sekarang membuat lapangan kerja, bagaimana membuat orang menciptakan lapangan kerja, mendidik orang untuk ramah tamah, jangan ada kebencian dan marah yang kita tampilkan. Jadi kejadian-kejadian akhir ini membuat ornag menilai negara kita ini begini-begini saja. Ketakutan. Kalau orang takut datang kemari, yang akan rugi nanti rakyat kecil," imbuhnya.
Mantan prajurit Kopassus ini menegaskan, tujuan utama pelaksanaan rakornas ini adalah mengidentifikasi permasalahan utama pada destinasi wisata super prioritas. Saat ini, ia menyebutkan masih terlihat kelemahan dalam 4 komponen yakni atraksi, aksesbilitas, amenitas dan akselerasi fasilitas.
"Tapi kalau kita lihat satu contoh, Labuan Bajo, Mandalika, saya kira sekarang sudah banyak kemajuan," ujarnya..
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Indonesia Punya Potensi Belanja Wisata USD 15 miliar