
Inggris Beri Subsidi Rp 16 T Demi Resto Tak Berdarah-Darah

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Inggris menghabiskan hampir dua kali lipat dari estimasi anggaran dalam mendorong masyarakat untuk makan di restoran, kafe dan pub selama masa pandemi virus corona (Covid-19).
Angka resmi yang dirilis pada Rabu (25/11/2020) menunjukkan skema 'Eat Out to Help Out' yang diprakarsai oleh Menteri Keuangan Rishi Sunak menghabiskan biaya 849 juta pound atau setara dengan Rp 16 triliun (asumsi Rp 18.866/pound), jauh lebih banyak dari perkiraan awal pemerintah sebesar 500 juta pound (Rp 9 triliun).
Program tersebut membayar hingga setengah dari biaya lebih dari 160 juta porsi makanan selama Agustus 2020 di resto-resto Inggris. Industri restoran di Inggris sama dengan negara lain termasuk Indonesia, merupakan salah satu sektor yang paling terpukul oleh aturan penguncian (lockdown) akibat pandemi covid-19.
Namun para kritikus mengatakan program tersebut malah meningkatkan risiko infeksi Covid-19, yang mulai meningkat tajam lagi pada September dan akhirnya menyebabkan lockdown kedua di seluruh Inggris.
Biaya finansial dalam konteks lebih dari 200 miliar pound pengeluaran pemerintah terkait Covid-19 tahun ini yang tampaknya akan mendorong defisit anggaran hingga 20% dari output ekonomi tahunan, tingkat yang tidak terlihat sejak Perang Dunia Kedua.
Sementara program tunggal paling mahal, Skema Retensi Pekerjaan, telah menelan biaya 43,0 miliar pound untuk mendukung 8,9 juta pekerjaan hingga 15 November.
Data pajak awal yang dirilis pada Rabu menunjukkan bahwa 2,4 juta pekerjaan masih sepenuhnya atau sebagian dicabut pada 30 September, yang diperkirakan pemerintah akan meningkat menjadi 2,7 juta setelah semua pengembalian diterima.
Awal bulan ini, Sunak memperpanjang skema dukungan pekerjaan hingga akhir Maret 2021 karena kenaikan kembali kasus Covid-19 sempat menggagalkan rencananya guna mengendalikan pengeluaran untuk tindakan tersebut.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ribuan Restoran Tiarap Gegara Covid-19, Begini Nasibnya Kini