Sri Mulyani: Libur Panjang Covid Tambah, Ekonomi Tak Membaik!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
23 November 2020 20:56
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan kepada pers.
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah saat ini tengah mengevaluasi penerapan libur panjang di akhir tahun ini. Ada kemungkinan libur pengganti lebaran ini ditunda dari yang pernah dijanjikan pemerintah.

Apalagi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, melihat data sebelumnya yakni pada libur panjang di Oktober. Di mana, konsumsi masyarakat yang diharapkan bisa pick up untuk mendongkrak ekonomi tapi tidak terjadi. Di sisi lain justru jumlah positif Covid-19 yang bertambah banyak akibat libur panjang.

Maka kondisi kali ini benar-benar berbeda, jika dalam kondisi normal libur panjang menjadi cara untuk mendorong konsumsi, tapi pada kondisi saat ini perlu pertimbangan.

"Kalau suasana normal, hari libur orang melakukan aktivitas, berinteraksi kemudian terjadi konsumsi. Tapi yang kita lihat (saat ini) setiap libur panjang jumlah Covid-19 bertambah dan indikator ekonomi tidak membaik atau konsumsi tidak seperti diharapkan," ujar Sri Mulyani secara virtual, Senin (23/11/2020).

Menurutnya, faktor inilah yang sedang dipertimbangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membatalkan kebijakan libur panjang di akhir tahun. Jokowi juga meminta para menteri untuk melihat perkembangan data selama libur panjang sebelumnya seperti apa.

Dimana, pemerintah benar-benar mempertimbangkan apakah libur panjang ini bisa meningkatkan konsumsi tanpa membuat penyebaran virus semakin luas atau justru sebaliknya yakni konsumsi tidak terjadi dan penyebaran tetap semakin luas.

"Harus kita hati-hati melihatnya apakah dengan ada libur panjang masyarakat, mobilitas tinggi tapi tidak timbulkan belanja dan timbulkan tambahan kasus covid itu yang harus dijaga," tegas Sri Mulyani.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Darurat Corona: 10.386 Orang Meninggal Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular