Produksi Batu Bara RI Mendekati Target, Capai 459 Juta Ton

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
23 November 2020 15:31
Aktivitas bongkar muat batubara di Terminal  Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara, Senin (19/10/2020). Dalam satu kali bongkar muat ada 7300 ton  yang di angkut dari kapal tongkang yang berasal dari Sungai Puting, Banjarmasin, Kalimantan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)  

Aktivitas dalam negeri di Pelabuhan Tanjung Priok terus berjalan meskipun pemerintan telah mengeluarkan aturan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) transisi secara ketat di DKI Jakarta untuk mempercepat penanganan wabah virus Covid-19. 

Pantauan CNBC Indonesia ada sekitar 55 truk yang hilir mudik mengangkut batubara ini dari kapal tongkang. 

Batubara yang diangkut truk akan dikirim ke berbagai daerah terutama ke Gunung Putri, Bogor. 

Ada 20 pekerja yang melakukan bongkar muat dan pengerjaannya selama 35 jam untuk memindahkan batubara ke truk. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu bara di Terminal Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia mencatatkan produksi batu bara hingga 30 Oktober 2020 mencapai 459 juta ton atau sekitar 83% dari target tahun ini yang sebesar 550 juta ton.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (23/11/2020).

Dari realisasi produksi tersebut, dia mengatakan jumlah ekspor batu bara mencapai 327 juta ton dengan nilai US$ 13,38 miliar atau sekitar Rp 188,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per US$).

Sementara untuk kebutuhan domestik (Domestic Market Obligation/ DMO) telah mencapai 109 juta ton atau sekitar 70% dari target tahun ini sebesar 155 juta ton.

"Kebutuhan batu bara untuk kepentingan dalam negeri telah terpenuhi," ujarnya kepada Komisi VII DPR RI, Senin (23/11/2020).

Dari target batu bara untuk kepentingan domestik sebesar 155 juta ton tahun ini, 70% atau sebesar 109 juta ton dialokasikan untuk PLN, lalu 11% atau sekitar 16,52 juta ton untuk pengolahan dan pemurnian, lalu semen 10% atau 14,54 juta ton, tekstil dan kertas masing-masing 4% dengan jumlah masing-masing sebesar 6,54 juta ton, dan pupuk 1% atau sekitar 1,73 juta ton.

Dia mengatakan, harga batu bara acuan (HBA) rata-rata hingga Oktober 2020 mencapai US$ 58 per ton, lebih rendah dibandingkan HBA rata-rata selama 2019 yang mencapai US$ 78 per ton. Bahkan, lebih rendah dibandingkan 2015 lalu yang mencapai US$ 60 per ton.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konsumsi Batu Bara Domestik Akhirnya Tembus 100 Juta Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular