
Produksi Batu Bara RI Mendekati Target, Capai 459 Juta Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia mencatatkan produksi batu bara hingga 30 Oktober 2020 mencapai 459 juta ton atau sekitar 83% dari target tahun ini yang sebesar 550 juta ton.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (23/11/2020).
Dari realisasi produksi tersebut, dia mengatakan jumlah ekspor batu bara mencapai 327 juta ton dengan nilai US$ 13,38 miliar atau sekitar Rp 188,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per US$).
Sementara untuk kebutuhan domestik (Domestic Market Obligation/ DMO) telah mencapai 109 juta ton atau sekitar 70% dari target tahun ini sebesar 155 juta ton.
"Kebutuhan batu bara untuk kepentingan dalam negeri telah terpenuhi," ujarnya kepada Komisi VII DPR RI, Senin (23/11/2020).
Dari target batu bara untuk kepentingan domestik sebesar 155 juta ton tahun ini, 70% atau sebesar 109 juta ton dialokasikan untuk PLN, lalu 11% atau sekitar 16,52 juta ton untuk pengolahan dan pemurnian, lalu semen 10% atau 14,54 juta ton, tekstil dan kertas masing-masing 4% dengan jumlah masing-masing sebesar 6,54 juta ton, dan pupuk 1% atau sekitar 1,73 juta ton.
Dia mengatakan, harga batu bara acuan (HBA) rata-rata hingga Oktober 2020 mencapai US$ 58 per ton, lebih rendah dibandingkan HBA rata-rata selama 2019 yang mencapai US$ 78 per ton. Bahkan, lebih rendah dibandingkan 2015 lalu yang mencapai US$ 60 per ton.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konsumsi Batu Bara Domestik Akhirnya Tembus 100 Juta Ton
