Gara-Gara Daging Babi Impor Taiwan Dilanda Demo Besar-Besaran

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 November 2020 20:20
cover topik/Babi konten
Foto: cover topik/Babi konten/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan orang melakukan aksi unjuk rasa di jalan-jalan Taiwan menentang kebijakan pemerintah yang melonggarkan impor daging babi dari Amerika Serikat (AS).

Para pendemo menentang agar kebijakan impor babi dari AS jangan dilonggarkan karena menyangkut masalah keamanan pangan di Taiwan.

Sebelumnya, pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen telah mencabut larangan lama atas impor daging babi dan daging sapi AS pada bulan Agustus. Hal ini memungkinkan kedua negara dapat melakukan negosiasi perjanjian perdagangan bilateral dengan AS.

Keputusan itu mendapat tentangan sengit, baik dari pihak oposisi Kuomintang maupun perorangan warga. Kebijakan baru ini, memungkinkan impor daging babi dari AS dengan residu ractopamine, obat yang ditambahkan ke dalam pakan ternak yang mendorong pertumbuhan daging tanpa lemak yang digunakan beberapa peternak pada babi. Obat tersebut dilarang oleh Uni Eropa, tetapi legal di AS.

Para demonstran berbaris di depan Gedung Kantor Kepresidenan dalam aksi tersebut. "Saya datang ke sini hari ini untuk menentang impor ractopamine," kata Kelvin Chen (54), seorang insinyur komputer dikutip dari Bloomberg.

"Saya merasa akhir-akhir ini banyak yang berbisnis tidak etis. Jika mereka mencampur daging babi AS dengan daging babi Taiwan dan kemudian menjualnya kepada kami konsumen biasa, kami sebagai individu tidak memiliki cara untuk mengetahui sumber daging babi tersebut," katanya.

Hal senada juga dikeluhkan Jacky Tsui (37), seorang pekerja pabrik.

"Saya punya anak dan saat kami makan dengan ractopamine, itu tidak baik untuk tubuh kami. Saya berharap pemerintah dapat melihat bahwa kita warga menentang ini," ujarnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Astaga! Gegara Babi, Anggota Parlemen Negara Ini Baku Hantam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular