
Astaga! Gegara Babi, Anggota Parlemen Negara Ini Baku Hantam

Jakarta, CNBC Indonesia - Kericuhan terjadi di parlemen Taiwan. Legislator asal partai Oposisi Kuomintang (KMT) melemparkan daging babi dan terlibat baku hantam dengan kepada anggota parlemen lainnya, menyusul disetujuinya keran impor daging babi asal Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, ini dipicu pengumuman Presiden Taiwan Tsai Ing-wen Agustus lalu soal izin impor daging babi AS. Padahal daging itu mengandung ractopamine, zat aditif yang meningkatkan lemak yang dilarang di Uni Eropa dan China dan daging sapi yang berusia lebih dari 30 bulan.
Meski hal ini menyejukkan hati Washington, namun KMT sangat menentang keputusan tersebut dengan memanfaatkan kekhawatiran publik tentang keamanan pangan. "Demi melindungi kesehatan masyarakat dan melindungi kesehatan makanan, kami menolak," kata KMT, Jumat (27/11/2020).
KMT telah memprotes keputusan daging babi dengan memblokir kesempatan bagi Perdana Menteri Su Tseng-chang menyampaikan laporan rutin dan mengajukan pertanyaan. Ini mengundang aksi balasan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa.
DPP memutuskan akan memastikan Su dapat berbicara di parlemen yang memang dijadwal hari ini. Mereka pun membentuk barikade pelindung di sekitarnya saat dia masuk ketika anggota parlemen KMT meniup peluit kecaman.
Ketika Su mulai berbicara, anggota parlemen KMT melemparkan ember isi perut babi ke arahnya, dan beberapa saling baku pukul. DPP mengecam protes tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa membuang isi perut babi adalah pemborosan makanan yang "membuat bau" di lantai parlemen dan "menjijikkan" .
DPP juga membantah tuduhan bahwa impor tersebut meningkatkan ancaman kesehatan. Mengingat beberapa penelitian mengatakan bahwa virus Covid-19 dapat bertengger di daging dan AS adalah negara dengan jumlah kasus infeksi terbesar Covid-19.
Di luar parlemen, impor babi AS ini juga menimbulkan pro dan kontra di masyarakat Formosa. Sejumlah proses dibuat massa menentang legalisasi impor.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-Gara Daging Babi Impor Taiwan Dilanda Demo Besar-Besaran
