Internasional

Awas Tsunami Utang Global Buat Bangkrut, Ini Faktanya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 November 2020 14:17
Gedung Capitol Amerika Serikat
Foto: Reuters

Kanada, Jepang, dan AS telah mengalami peningkatan terbesar dalam utang sektor non-keuangan tahun ini. Dengan kenaikan rasio utang terhadap PDB bervariasi dari 45 poin persentase di AS hingga lebih dari 75 poin persentase di Kanada.

Di pasar yang sudah mapan, utang pemerintah kembali menjadi pendorong utama kenaikan. Ini terlihat di Kanada, Jepang, AS, Inggris, dan Spanyol.

Sebagai catatan, Irlandia adalah satu-satunya negara dalam sampel IIF yang mengalami penurunan rasio utang total. Karena penurunan utang rumah tangga dan perusahaan non-keuangan mengimbangi kenaikan utang pemerintah.

Lebanon, China, Malaysia, dan Turki juga tidak terkecuali. Negara-negara tersebut memperlihatkan peningkatan terbesar dalam rasio utang sektor non-keuangan sejak 2019 di antara negara-negara berkembang.

Sementara kontraksi ekonomi yang tajam mendorong melonjaknya rasio utang dalam banyak kasus, terutama di Lebanon. Peningkatan tajam juga terjadi di Mesir, Arab Saudi dan Filipina selama tiga kuartal pertama tahun 2020.

Secara spesifik, IIF mencatat kenaikan utang perusahaan finansial di China dari 150% PDB pada Q3 2019 menjadi lebih dari 165% pada Q3 2020. Lembaga itu menyebut, hal ini sangat mengejutkan.

"Kami memperkirakan bahwa total utang terhadap PDB Tiongkok mencapai 335% dari PDB versus 200% dari PDB pada tahun 2011," lanjut laporan tersebut.

IIF menyebut di pasar negara berkembang, kerugian pendapatan bisa membuat beban pembayaran utang jauh lebih berat, meskipun terdapat manfaat dari biaya pinjaman yang lebih rendah.

"Kami memperkirakan bahwa sekitar US$ 7 triliun utang negara berkembang akan jatuh tempo hingga akhir 2021, dengan utang dalam mata uang USD mewakili 15% dari total," kata IIF.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular