
Ada Kabar Tesla Masuk, BUMN Kawasan Batang Siap-Siap

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) salah satu BUMN yang akan mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 997 miliar. Anggaran itu rencananya akan digunakan untuk pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Batang, Jawa Tengah.
Kawasan Industri Terpadu Batang memang disiapkan oleh pemerintah untuk menjadi tempat relokasi pabrik-pabrik dunia, termasuk belakangan akan disiapkan untuk pabrik baterai yang akan digarap Tesla.
Demi memuluskan pembangunan kawasan industri di Batang, pada 2019 KIW memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada tiga pemilik pemegang saham, yang terdiri dari pemerintah pusat dengan kepemilikan saham 51,08%, Provinsi Jawa Tengah 40,39%, dan Pemerintah Kabupaten Cilacap yang memiliki kepemilikan saham 8,52%.
Direktur Utama PT KIW (Persero) Rachmadi Nugroho mengatakan, pendapatan KIW pada 2019 mencapai Rp 111 miliar, dengan laba bersih Rp 33 miliar. Kendati demikian di tahun itu, pihaknya tidak memberikan dividen kepada pemegang saham.
"Wabil khusus 2019, dalam rangka dan keputusan RUPS, untuk mendukung kawasan industri Batang, dividen 2019 tidak dibagi," ujar Rachmadi saat melakukan rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (19/11/2020).
Pilihan Redaksi |
Seperti diketahui, KIW merupakan salah satu dari 8 BUMN yang mendapatkan PMN. Di mana KIW mendapatkan PMN senilai Rp 977 miliar untuk tambahan penyertaan modal KIW kepada perusahaan usaha patungan (PUP), diperuntukkan pengembangan pembangunan kawasan industri terpadu Batang.
Dengan rincian pekerjaan persiapan (termasuk konsultan) dengan nilai pekerjaan Rp 35 miliar, untuk pengerjaan legal opinion dan master plan konseptual 4.300 ha, dan sebagainya.
Selanjutnya pengerjaan penyiapan lahan Rp 533 miliar untuk pekerjaan persiapan, drainase, tanah untuk diratakan. Serta penggunaan infrastruktur Rp 408 miliar, untuk pembangunan masjid, kantor pengelola, dan sebagainya.
Rachmadi menjelaskan, Kawasan Industri Batang akan terbagi ke dalam tiga zonasi. Progresnya sampai dengan 15 November 2020, di Zona 1 sudah mencapai 57%, Zona 2 mencapai 19%, dan Zona 3 masih belum tergarap atau 0%.
Zona 1 akan diperuntukkan untuk industri kimia dan farmasi, industri tekstil garmen, dan kulit, serta industri utama, industri peralatan transportasi, dan industri otomotif. Di Zona 1 juga akan tersedia fasilitas dry port, pelabuhan, pergudangan.
Di Zona 2 rencananya akan dalam kawasan industri tekstil, garmen dan kulit, industri FMCG, industri makanan dan minuman, dan industri ICT. Di zona ini jug akan ada fasilitas lapangan golf dan fasilitas perumahan karyawan.
Sementara di Zona 3 dikhususkan untuk perumahan, pusat inkubator, convention center, fasilitas research and development, hi-tech industrial, dan fasilitas pendidikan universitas.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Titah Jokowi, BUMN Keroyokan Bangun Batang