Kawasan Industri

Lahan Batang yang Bikin Jokowi Happy Dipertanyakan Pengusaha

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
24 August 2020 19:27
Presiden Jokowi melakukan peninjauan di lokasi Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia yang terletak di Desa Ketanggan. Kec Gringsing, Kabupaten Batang, Selasa 30/06/2020. (Ist Agus Suparto)
Foto: Presiden Jokowi melakukan peninjauan di lokasi Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia yang terletak di Desa Ketanggan. Kec Gringsing, Kabupaten Batang, Selasa 30/06/2020. (Ist Agus Suparto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi dibuat senang dengan kabar banyak pabrik di China akan relokasi ke Indonesia, khususnya ke kawasan industri Batang, Jawa Tengah.

Kawasan Industri Batang merupakan 'daya tarik' pemerintah untuk menarik investor, baik dari dalam negeri dan luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia. Pemerintah akan menggratiskan lahan sewa di Kawasan Industri yang dimiliki BUMN tersebut selama 10 tahun kepada investor.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar menanggapi sikap pemerintah yang menggratiskan biaya sewa terhadap investor yang berminat masuk ke dalam kawasan industri Batang. Namun, ia memberikan catatan, karena kenyataannya pengelola kawasan industri swasta sampai kewalahan menghadapi tingginya permintaan investor yang mencari lahan industri.

"Kita sampai kewalahan menerima investor asing, kenapa harus gratis dan segala macam. Itu giliran pemerintah yang mungkin susah menarik investor asing di kawasannya. Mungkin bisa beri sewa gratis," kata Sanny, CNBC Indonesia, Senin, (24/08/2020).

Menurutnya, kepercayaan jadi modal utama untuk menarik investor asing sehingga investor yang berbondong-bondong ingin masuk ke kawasan industri tanpa perlu 'membungkuk' dengan memberi sewa lahan gratis.

"Sementara di 70 kawasan yang ada, mekanisme mereka ada sewa, ada juga transaksi jual beli. Jadi lahan industri langsung dialihkan kepada atas nama investor, sehingga mereka merasa lebih secure, jadi nggak perlu bayar sewa-sewa lagi. Sekali transaksi selesai," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa investor saat ini punya banyak opsi selain tanpa menunggu kesiapan beroperasi kawasan industri Batang di Jawa Tengah. Ia bilang masih banyak kawasan lain yang memiliki potensi sama baiknya, bahkan dinilai sudah jauh lebih siap.

"Masuknya Investor asing bukan barang baru. Nggak perlu harus masuk ke Batang. Ada 70 kawasan industri yang sudah beroperasi di seluruh kawasan Indonesia siap menerima relokasi industri-industri luar negeri," kata Sanny.

Catatan Himpunan Kawasan Industri, meski ada di masa pandemi, tahun ini sudah ada 51 industri yang masuk kawasan industri dan menyebar di 70 kawasan Industri di seluruh Indonesia. Sekitar 26 diantaranya termasuk dari investor asing. Sementara tahun lalu berkali-kali lipat, yakni 164 investor masuk, dengan sebagian atau 64 perusahaan dari asing juga.

Ia bilang bila harus menunggu kawasan industri Batang siap perlu waktu karena dipersiapkan dulu infrastruktur dasar, terutama pelabuhan kawasan industri.

"Jadi sekarang ada 70 kawasan industri yang siap menerima investor dari Ladong Aceh sampai sisi timur di Weda Bay Halmahera (Maluku). Di Jawa sendiri ada dari Banten hingga Jatim tersebar," sebut Sanny.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Titah Jokowi, BUMN Keroyokan Bangun Batang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular