
Ambruk Lagi, 3 Tahun Ada 8 Kecelakaan di Proyek Waskita Karya

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek pembangunan infrastruktur tanah air kembali tertimpa masalah. Kali ini masih melibatkan perusahaan konstruksi pelat merah PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Konstruksi di proyek pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi IV, Jakarta Utara ambruk. PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) sebagai pengelola menginformasikan kecelakaan tersebut terjadi pada 16 Agustus 2020.
CTP adalah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang berada di bawah naungan sekaligus sebagai anak perusahaan dari PT Waskita Toll Road (WTR) sebagai pemegang saham mayoritas. Komposisi pemegang saham perusahaan hingga 31 Desember 2017 terdiri dari Waskita Toll Road sebesar 55% dan PT Akses Pelabuhan Indonesia sebesar 45%.
Merespons hal tersebut BPJT akan segera melakukan investigasi terkait robohnya konstruksi tersebut. Ini bukan kali pertama proyek konstruksi infrastruktur yang dipegang oleh WSKT mengalami masalah.
Dalam tiga tahun terakhir tercatat ada delapan kecelakaan yang terjadi di proyek-proyek infrastruktur yang ditangani oleh WSKT. Tujuh dari delapan kecelakaan tersebut terjadi dalam proyek pembangunan jalan tol, sementara satu kecelakaan dilaporkan terjadi saat pembangunan Light Rail Transit (LRT).
Dalam beberapa kecelakaan kerja yang tercatat bahkan sampai ada yang menelan korban jiwa. Berikut ini adalah delapan kasus konstruksi yang melibatkan WSKT sejak Agustus 2017 :
4 Agustus 2017, tiang penyangga Light Rail Transit (LRT) Palembang jatuh, menyebabkan dua pekerja tewas.
22 September 2017, jembatan proyek pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) juga jatuh, menewaskan satu orang dan melukai dua orang.
29 Oktober 2017, girder proyek pembangunan jalan tol Paspor (Pasuruan-Probolinggo) jatuh, menyebabkan 1 pekerja tewas.
16 November 2017, crane proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) jatuh.
30 Desember 2017, girder proyek pembangunan jalan tol Pemalang-Batang jatuh.
2 Januari 2018, girder terguling akibat benturan alat berat di tol Depok-Antasari.
20 Februari 2018, kepala tiang jembatan dalam bagian proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) ambruk.
16 Agustus 2019, konstruksi di proyek pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi IV, Jakarta Utara ambruk.
Kecelakaan kerja yang terus berulang-ulang ini tentunya tidak bisa dibiarkan begitu saja. Jangan sampai ada korban setiap tahunnya. Pada kecelakaan kerja sebelum-sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahkan sempat membekukan berbagai proyek pemerintah dengan struktur layang atau elevated yang menggunakan beban berat.
Saat ini WSKT sendiri memiliki 16 konsesi jalan tol yang dikuasainya maupun melalui anak usaha. Dari 16 konsesi jalan tol, lima sudah beroperasi penuh dengan empatnya berada di pulau Jawa. Lima sudah beroperasi secara parsial sedangkan sisanya masih dalam tahap konstruksi hingga kuartal I tahun ini.
Secara total konsesi tol WSKT mencapai 349 km untuk yang sudah beroperasi dan berlokasi di Pulau Jawa. Sementara jalan tol yang sudah beroperasi di Pulau Sumatra sepanjang 173 km.
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tegas! Waskita Ungkap Prioritaskan Penyelesaian Proyek Pemerintah