
Ikuti Titah Jokowi, BUMN Keroyokan Bangun Batang

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar pertemuan dengan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjaatmadja untuk pembahasan tindak lanjut persiapan pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari direksi PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Perkebunan Nusantara (Persero), dan PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma/KIW (Persero).
Lalu perwakilan direksi dari PT PLN (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Pelindo III (Persero).
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan rapat kali ini membahas mengenai rencana besar pengembangan kawasan industri terpadu Batang. Nantinya pengembangan ini akan dikoordinir oleh PTPP dan PTPN.
"Tadi dibahas secara umum masing-masing BUMN ini perannya apa. Sekarang kita bersama dengan Pelindo III, Jasa Marga diminta untuk bersama-sama saling mempelajari. Koordinatornya PP dan PTPN. Kami ditargetkan enam bulan [untuk persiapan], dikasih targetnya enam bulan," kata Didiek kepada CNBC Indonesia, Senin (6/7/2020).
Dia menyebutkan, KAI sendiri mesti me-review kembali jalur kereta yang melewati wilayah tersebut, pasalnya kawasan industri ini cukup luas jika hanya harus menggunakan jalur yang sudah ada.
Kawasan Industri Batang sendiri rencananya akan menjadi pusat pabrik-pabrik kelas dunia yang masuk ke Indonesia. Batang akan menjadi Kawasan Industri Terpadu setelah diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong ekonomi kawasan tersebut.
Dukungan Presiden ini terbukti dengan kunjungan kerja yang dilakukan pada awal pekan lalu ke kawasan Batang yang disiapkan lahan industri sampai 4.000 hektare.
Selain itu, Khusus kawasan Batang sengaja dikebut untuk segera menangkap peluang investasi agar tak terulang kegagalan Indonesia menarik relokasi pabrik dari China pada 2019 lalu.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ikmal Lukman mengungkapkan saat ini ada 17 perusahaan yang berkomunikasi aktif untuk merelokasi pabrik, 7 diantaranya sudah menyatakan bakal datang ke Indonesia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, masih banyak persiapan yang harus dilakukan untuk mempersiapkan Batang menampung pabrik-pabrik kelas dunia tersebut. Sebab, saat ini kawasan tersebut masih belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
Oleh karenanya, berbagai koordinasi terus dilakukan oleh pemerintah yang terdiri dari dirinya sebagai Menteri BUMN, Menko Perekonomian, Kepala BPKP, Menteri Perindustrian, Menteri Perhubungan hingga Menteri Pekerjaan Rumah dan Perumahan Rakyat (PUPR).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pusat Industri Dunia di Batang akan Ada Jalur Kereta Khusus