Jokowi: RI Upayakan Vaksin Corona Datang Akhir November Ini

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 November 2020 09:58
Presiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa 11 Agustus 2020 pukul 09.45 WIB. (Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Jokowi tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa 11 Agustus 2020 pukul 09.45 WIB. (Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan berupaya mendatangkan vaksin atau pun bahan baku pembuatannya pada akhir bulan ini. Namun, bisa saja vaksin baru tiba pada Desember 2020.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi usai meninjau uji vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, Rabu ini (18/11/2020).

Jokowi didampingi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

"Kita berharap vaksin ini datang di akhir bulan November ini tapi kita berusaha, tapi kalau tidak bisa masuk berarti ke bulan Desember, baik itu dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bentuk bahan baku," kata Jokowi.

Jokowi sekaligus menegaskan vaksin yang akan digunakan pemerintah Indonesia harus tercatat dalam daftar vaksin yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Semua vaksin yang kita pakai harus masuk ke list WHO, ini wajib, Harus masuk ke list-nya WHO," katanya.

Mantan Gubernur DKI ini mengatakan vaksin yang sudah masuk ke Indonesia masih akan melalui rangkaian tahapan. Pemerintah tidak akan begitu saja menyuntikkan vaksin kepada masyarakat begitu barang tersebut tiba.

"Masih ada tahapan BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan], karena kita memerlukan emergency authorization dari sana dan tahapan itu memerlukan waktu antara kurang lebih tiga mingguan setelah mendapatkan izin dari BPOM, baru kita lakukan vaksinasi," jelasnya.

"Kaidah ilmiah ini saya sudah sampaikan wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat, itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi," katanya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Alasan Terawan Tetapkan Rapid Test Max Rp 150 Ribu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular