
Pak Anies! Desakan dari Pengusaha PSBB Dilepas Saja, Gimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha mendesak pencabutan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pengusaha bukan tidak menyadari efek yang berpotensi timbul dari dicabutnya PSBB, yaitu herd immunity atau kekebalan tubuh. Namun, mereka beralasan kondisi saat ini tak ada perubahan saat PSBB berlaku di DKI atau sebaliknya.
"PSBB dilepas saja. Kalau PSBB dilepas berarti kembali ke teori herd immunity, karena pada kenyataannya secara nggak langsung sekarang udah herd immunity. Masing-masing tahan deh diri sendiri. Yang bertahan, bisa menjaga diri sebaik mungkin selamat. Yang nggak bisa konsekuensinya konyol," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Krishandi kepada CNBC Indonesia, Selasa (17/11).
Permintaan usulan pencabutan PSBB transisi dilontarkan karena melihat adanya perbedaan perlakuan oleh Pemda kepada satu pihak maupun pihak lainnya dalam pengawasan protokol kesehatan di masa PSBB transisi di DKI Jakarta. Krishandi mengambil contoh dengan yang terjadi pada kerumunan masa di Petamburan, Jakarta Pusat pekan lalu. Ia menilai justru seperti ada pembiaran bahkan dukungan oleh pemda.
Sementara di sisi lain, dunia usaha tidak bisa menjalankan usahanya secara normal selama berbulan-bulan. Sehingga untuk menyelamatkan ekonomi agar tidak semakin menjerit, maka pencabutan PSBB transisi bisa jadi pertimbangan pemda.
"Dengan dibuka mungkin akan korban? yes, bagi mereka yang nggak menerapkan (protokol) secara serius. Menganggap normal beneran. Nggak pakai masker, tanggung sendiri deh. Tapi yang mereka jaga protokol kesehatan dengan konsisten mestinya lebih baik," jelasnya.
Usulan dibukanya PSBB transisi memang bakal membawa banyak risiko. Apalagi Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyebut itu sebagai tindakan yang tidak tepat. General Director World Health Organization (WHO) Tedros Ghebreyesus menyebut banyak orang salah kaprah soal herd immunity bisa menjadi senjata ampuh mengakhir pandemi virus corona Covid-19 dan hidup kembali normal.
Beberapa pandangan yang tersebar luas di masyarakat mengungkapkan harusnya virus corona dibiarkan menyebar secara alami di Bumi tanpa vaksin. Tujuannya agar menginfeksi sebagian besar penduduk Bumi dan tubuh merespons-nya dengan menciptakan antibodi sehingga tercipta kekebalan kelompok (herd immunity).
"Herd immunity dicapai dengan melindungi orang dari vaksin, bukan dengan membuat mereka terpapar virus," ujar Tedros Ghebreyesus, seperti dilaporkan BBC International, Rabu (14/10/2020).
"Tidak pernah dalam sejarah kesehatan masyarakat herd immunity dipakai sebagai strategi melawan wabah, apalagi pandemi," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi menuju mulai tanggal 9 sampai 22 November 2020. Namun, bila kasus terus terkendali, PSBB transisi masih akan tetap dilanjutkan dari 23 November sampai 6 Desember 2020.
"Dalam hal tidak terjadi peningkatan kasus baru covid-19 secara signifikan selama perpanjangan PSBB transisi, berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi satuan tugas penanganan covid-19 tingkat provinsi, menetapkan perpanjangan pemberlakuan PSBB transisi selama 14 hari terhitung sejak 23 November 2020 sampai 6 Desember 2020"
Hal ini sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan kasus COVID-19. Perpanjangan PSBB Masa Transisi ini berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1100 Tahun 2020 tentang PSBB transisi di DKI.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Pakai Masker di DKI Kena Rp250 Ribu, Total Denda Rp1,3 M