
Bukan Bos Tesla, di AS Luhut Jumpa Tokoh Republik-Demokrat

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat atas perintah Presiden Joko Widodo. Salah satu calon investor yang dibidik adalah perusahaan otomotif Tesla, yang belakangan santer dikabarkan menjajaki pabrik baterai di Indonesia.
Namun pada hari pertama Senin (17/11), Luhut bertemu dengan para tokoh dari Partai Republik dan Demokrat. Sementara itu, saat bersamaan bos Tesla Elon Musk sempat mengaku mengalami gejala flu mirip positif covid-19. Ia mengaku sudah 4 kali tes covid tapi punya hasil yang berbeda.
"Pertemuan hari ini menurut saya luar biasa, karena tidak saya duga begitu baik respons dari pertemuan-pertemuan sepanjang hari ini, baik di World Bank, IMF, Asia Group, maupun tadi dengan USTR yang menjadi pokok kunjungan kita, dan yang terakhir makan malam ini, bahwa yang hadir itu betul-betul mencerminkan kehadiran dari kedua partai, dan kita betul-betul berkawan," ujar Luhut dalam keterangan resmi, Selasa (17/11).
Luhut juga sudah melakukan pertemuan dengan beberapa orang, antara lain dengan CEO Conservation International M. Sanjayan. Pertemuan ini membahas peluang co-funding bersama dengan mitra swasta untuk program konservasi dan restorasi untuk kredit karbon baik di kawasan pesisir dan darat.
Sanjayan mengakui bahwa Brazil, Republik Demokratik Kongo, dan Indonesia merupakan negara kunci karena aset hutan yang dimiliki. Dia menyebut Indonesia sebagai yang terbaik menangani aset tersebut.
Luhut juga menemui Managing Director International Monetary Fund Kristalina Georgieva dan President of World Bank David Malpass. Mereka di antaranya membahas penanganan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi nasional.
"Saya sangat senang bisa mendiskusikan Omnibus Law tentang Penciptaan Kerja dengan Menteri Pandjaitan - implementasinya akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia" sebut David Malpass.
Selanjutnya dengan United States Trade Representatives (USTR) Robert Lighthizer membahas mengenai GSP review. Robert semula memperkirakan pencabutan GSP yang dilakukan kepada India dan Turki juga akan dilakukan kepada Indonesia. Tapi pada akhirnya diklaim bisa menyelesaikan dengan baik.
Dirinya juga menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia akan selalu menjadi mitra strategis bagi AS dalam ekonomi maupun geopolitik sehingga berharap pembicaraan yang lebih luas dan strategis dapat dilakukan kemudian hari.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Sudah Ditelepon Tesla Soal Pabrik, Lahan Sudah Siap?