
75 Juta Orang Dapat Vaksin Covid-19 di 2021, Anda Termasuk?

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menargetkan akan menyuntikkan vaksin kepada 75 juta penduduk Indonesia.
"Dalam memenuhi tugas ini, diharapkan bisa tahun depan. Kami sudah melakukan persiapan, memilih kandidat vaksin, memenuhi kriteria WHO, Kemenkes, BPOM dan bisa diperoleh sesuai waktu dan jumlahnya," Ketua KPC-PEN, Budi Gunadi Sadikin saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Untuk program vaksinasi menurutnya ada dua sumber yang bisa didapatkan. Pertama Sinovac dan kerjasama dengan WHO. Berikutnya untuk vaksinasi mandiri setidaknya sudah berhubungan dengan produsen vaksin, di mana ada diskusi dan diperoleh 3 nama.
"Sinovac, Novavax dan vaksin merah putih," tegasnya singkat.
Tugas pengadaan vaksin ini menurutnya diminta untuk bisa selesai tahun 2021. Untuk itu, dilakukan pula diskusi dengan produsen vaksin lain diantaranya Astrazeneca. Hal ini sebagai antisipasi apabila vaksin merah putih buatan Indonesia melewati batas waktu dari target.
"Mengingat tahun depan tidak sekali seumur hidup, peluang vaksin merah putih untuk jangka panjang selalu ada," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPOM RI Peni Kusumastuti Lukito mengatakan bahwa pengembangan vaksin merah putih buatan Indonesia diperkirakan rampung pada kuartal IV-2021.
"Dalam hal ini BPOM percepatan proses pengembangan vaksin tersebut, dengan percepatan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk produksi skala kecil untuk vaksin yang akan uji klinis dalam waktu 7 hari kerja," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sambil menunggu vaksin Covid-19 tersedia. Ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona Covid-19.
"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 6 Bulan Pandemi, Operator Bus-Truk Rugi Rp 15,9 T Per Bulan