
APBN AS Makin Tekor, Defisit Nambah 111%

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggaran Pendapatan Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2020 mencatatkan rekor penurunan tertinggi sebesar US$ 284 miliar.
Penurunan itu 111% lebih tinggi dari defisit Oktober 2019 sebesar US$ 134 miliar dan 61% lebih tinggi dari rekor Oktober selama krisis keuangan dan resesi, sebesar US$ 176 miliar pada 2009, .
Seperti dituliskan oleh Reuters, hal ini mengikuti rekor defisit setahun penuh sebesar US$ 3,132 triliun untuk tahun fiskal 2020, yang berakhir pada 30 September.
Defisit anggaran yang besar ini diakibatkan oleh pengeluaran besar-besaran yang dilakukan untuk menanggulangi pandemi corona (Covid-19) yang menjangkiti negara itu. Hingga saat ini AS merupakan negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia.
Wakil Presiden Senior Komite Anggaran Federal AS, Marc Goldwein, memprediksi defisit fiskal tahun ini bisa mencapai US$ 1,5 sampai US$ 2 Triliun.
"Defisit fiskal tahun ini dapat mencapai US$ 1,5 triliun hingga US$ 2 triliun jika tidak ada Undang-Undang (UU) pengeluaran dana penanggulangan virus corona lebih lanjut yang disahkan oleh Kongres" katanya dikutip dari Reuters, Jumat (13/11/2020).
Sebelum pandemi Covid-19, AS memang telah berada di jalur defisit US$ 1 triliun pada tahun fiskal 2021 karena pemotongan pajak yang disahkan Partai Republik pada tahun 2017 telah mengurangi pendapatan.
"Jika kita tidak merancang UU COVID lagi, kita kembali ke jalur defisit lama yang tidak berkelanjutan yang kita jalani," kata Goldwein lagi.
Sementara itu kongres masih menemui jalan buntu pada hari Kamis (12/11/2020) dalam diskusi tentang kemungkinan stimulus tambahan penanggulangan Covid-19.
Hal ini dikarenakan Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell menyuarakan preferensinya untuk paket US$ 500 miliar, jauh lebih kecil daripada proposal US$ 2,2 triliun yang diajukan oleh Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi.
Pendapatan federal AS untuk Oktober turun 3% menjadi US$ 238 miliar, sebagian besar karena penerimaan yang rendah akibat bertambahnya tingkat pengangguran dan penangguhan sementara pajak Medicare dan Jaminan Sosial yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump.
Di sisi lain, pengeluaran untuk bulan tersebut meningkat 37% menjadi US$ 522 miliar yang digunakan untuk perawatan kesehatan, bantuan makanan, dan bantuan kompensasi lainnya.
(sef/sef) Next Article Alamak! Amerika Serikat Diramal Defisit Rp 43 Ribu T