Kemendikbud Nikahkan Vokasi & Industri Pariwisata di Bali

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
13 November 2020 13:52
Penandatanganan Naskah Kerja Sama Lembaga Pendidikan Vokasi dengan DUDI Bidang Perhotelan dan Kapal Pesiar (Dok. Kemendikbud)
Foto: Penandatanganan Naskah Kerja Sama Lembaga Pendidikan Vokasi dengan DUDI Bidang Perhotelan dan Kapal Pesiar (Dok. Kemendikbud)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerjasama dengan lembaga kursus pelatihan perhotelan dan kapal pesiar, serta pemangku kepentingan terkait mengadakan pertemuan di Pulau Dewata.

Pertemuan tersebut melahirkan Memorandum of Understanding (MoU) guna mengawinkan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri di bidang pariwisata.

Direktur Mitrasdudi Kemendikbud RI, Ahmad Saufi mengatakan dalam pertemuan ini setidaknya ada 5 SMK dan 14 dunia usaha dan dunia industri serta puluhan lembaga kursus dan pelatihan hotel dan kapal pesiar yang terlibat.

"Ada 15 MoU dan ada 5 MoU, dalam 3 hari. Akan ada 20 MoU naskah kerjasama antara satuan penyelenggara pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri. Itu menjadi pertanda baik, meski dalam masa pandemi kita semangat membina kecakapan bersama, peserta didik di bidang perhotelan dan kapal pesiar," katanya.



Bali dipilih menjadi lokasi pertemuan untuk menggairahkan industri pariwisata yang redup akibat pandemi Covid-19. Catat Saufi, industri pariwisata di Bali harus menelan pil pahit, anjlok hingga 12%.

"Kita berharap dengan bertemunya kami di sini, dengan protokol kesehatan, terjadi penumpukan semangat dan gairah agar bersama hadapi pandemi, tapi sama-sama semangat itu kita rasakan bersama sehingga beban bisa dirasakan bersama, sehingga masyarakat Bali bisa tersenyum," ujarnya.

Adapun dunia usaha dan dunia industri yang terlibat dalam MoU tersebut antara lain Elite International, PT. Sumber Bakat Insani, Alpha Magsaysay, Millennium/CTI, PT. Sentina Arta Sumberdaya, MACA Group, The Mulia, Cendana Group Corporate, Asosiasi Profesi IHG Intercontinental, Asosiasi Profesi Badan Pimpinan Pusat Indonesia Chef Association, Asosiasi Profesi Dewan Pimpinan Daerah Indonesia Food & Beverage Executive Association, Asosiasi Profesi Dewan Pimpinan Pusat Indonesia Housekeeping Association, Asosiasi Profesi Dewan Pimpinan Pusat Indonesia Hotel General Manager Association, Corporate Senior General Manager MGM Horison Group Indonesia, dan H. Sovereign Bali.

Berikutnya Lembaga pendidikan yang terlibat diwakili oleh Forum Kursus Perhotelan dan Kapal Pesiar Indonesia (FKPKPI), 45 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) se Indonesia bidang perhotelan dan kapal pesiar, dan 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Bali.

Asisten 1 Sekda, Gede Indra Dewa Putra berharap lulusan pendidikan vokasi bisa melahirkan SDM unggul dan memperoleh pekerjaan sesuai bidangnya.

"Sedikit to know banyak to do, endingnya to be. Terkait kapal pesiar, jangan sampai lulus tak bekerja di bidangnya, itu tidak to be. Negara rugi banyak. Indonesia harus bisa menciptakan lapangan kerja. Merebut persaingan tenaga kerja, dua hal itu dengan adanya dirjen vokasi," jelasnya.

Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbud, Wartanto juga angkat bicara. Menurutnya, pemerintah Bali memberikan apresiasi kerjasama antara Lembaga pelatihan Vokasi dan industri, apakah hotel atau kapal pesiar.

"Ini sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan SDM atau pekerja, yang nantinya punya hasil kinerja kepada perusahaan secara keseluruhan," ujarnya.

Tentunya menurut Wartanto, dilakukan dengan penyesuaian kurikulum. Sementara dari sisi metode pelatihannya dilakukan oleh instruktur yang sesuai dengan dunia industri.

"Kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan SDM tenaga kerja ke depannya," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Kelas Offline, Ajang Lulusan Vokasi Menambang Ilmu Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular