RI Bebas Resesi di Kuartal IV? Mending Jangan Kepedean Deh...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 November 2020 11:48
Pasar Tanah Abang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pasar Tanah Abang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Oleh karena itu, sejumlah kalangan memperkirakan Indonesia masih akan membukukan kontraksi ekonomi pada kuartal IV-2020. Resesi belum pergi, masih betah setidaknya sampai akhir tahun.

"Konsumsi masyarakat kelompok menengah-bawah masih tertahan. Berdasarkan data ketenagakerjaan per Agustus 2020, sekitar 6 juta pekerja terpaksa kembali ke sektor informal, ini di luar jumlah penganggur yang bertambah 2,7 juta orang. Pekerja di kota terpaksa kembali ke desa dan bekerja di sektor pertanian yang minim nilai tambah," kata Helmi Arman, Ekonom Citi, dalam risetnya.

Di sisi dunia usaha, Helmi menilai ekspansi juga masih minim. Ke depan, belanja modal korporasi masih akan terbatas karena prioritas saat ini adalah bertahan hidup.

"Ekonomi kuartal IV-2020 memang akan terdorong oleh puncak realisasi anggaran pemerintah, libur panjang, dan perbaikan ekspor. Namun konsumsi masyarakat masih lemah, sehingga sepertinya ekonomi masih akan tumbuh negatif," lanjutnya.

Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset, memperkirakan PDB kuartal IV-2020 akan tumbuh -1,75%. Ini akan membuat pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 menjadi -1,98%.

"PMI manufaktur masih di zona kontraksi, bahkan PMI manufaktur Indonesia jadi salah satu yang terendah di Asia. Walaupun penyebaran virus corona di Jakarta dan Jawa Timur, dua hotspot terbesar di Indonesia, sepertinya mulai terkendali, tetapi jumlah penambahan kasus harian masih tinggi. Ini menyebabkan konsumen masih berhati-hati untuk berbelanja," tulis Kevin dalam risetnya.

Kesimpulannya, kemungkinan Indonesia untuk belum bisa keluar dari resesi dalam waktu dekat cukup dekat. Harapan untuk bebas dari resesi memang ada, tetapi sebaiknya jangan terlalu percaya diri.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular