Penjualan Ritel September Membaik, Tapi Masih -8,7%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 November 2020 10:55
- Suasana Supermarket di AEON Mall menerapkan sistem pembatasan pengunjung saat akan masuk ke AEON Supermarket agar tidak terlalu banyak customer yang berada di dalam, 27/5/20. CNBC Indonesia/Tri Susilo

- Sehingga prosedur physical distancing dapat dijalankan dengan baik mengingat kondisi saat ini harus dispilin melakukan protokol antisipasi covid-19.

- Sementara itu, penutupan operasional mall sesuai dengan perpanjangan masa PSBB di Kab. Tangerang hingga 31 Mei 2020.

- perasi mall hanya dikhususkan bagi tenant yang masuk sebagai kategori yang diperbolehkan beroperasi selama masa PSBB Kab. Tangerang.

- Masyarakat dihimbau agar tetap mengikuti aturan protokol kesehatan dengan memakai masker dan jarak jarak satu dengan yang lainnya. 

-Pantauan CNBC Indonesia dilapangan Tentara yang bertugas selalu berpatroli selama bertugas di dalam supermarket. 

- Terlihat petugas keamanan dan tentara memberikan himbauan memakai toa ( pengeras suara) agar pengunjung tidak berkumpul.  

- Antisipasi pihak mall bila pengunjung penuh akan di atur pembatasan pengunjung dengan bergantian untuk berbelanja dan pihak mall juga sudah menyiapkan tempat duduk yabg sudah diberi jarak satu dengan yabg lainnya.  

- Dimeja kasih juga dipasang tirai plastik untuk pencegahan COVID-19.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustarsi Warga Berbelaja di Supermarket (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan ritel Indonesia pada September 2020 masih tumbuh negatif atau terkontraksi. Namun ada perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada September 2020, penjualan ritel yang dicerminkan dari Indeks Penjualan Riil (IPR) tumbuh negatif 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Membaik dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya yang -9,2% YoY.

"Perbaikan penjualan eceran terjadi pada sebagian besar kelompok komoditas yang dipantau seperti Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang tercatat tumbuh positif dalam dua bulan terakhir, serta perbaikan pada sub Kelompok Sandang dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor," tulis keterangan Bank Indonesia (BI) yang dirilis Rabu (11/11/2020).

Akan tetapi, BI memperkirakan penjualan ritel kembali mengendur pada Oktober 2020 dengan pertumbuhan -10% YoY. Sejumlah komoditas, seperti Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, diprakirakan mengalami penurunan penjualan. Sementara itu, beberapa komoditas diprakirakan mengalami perbaikan kinerja penjualan, antara lain Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Oktober 2020 diprakirakan tumbuh 0,1%, sejalan perayaan hari besar keagamaan nasional dan libur panjang pada akhir bulan.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (Desember 2020) diprakirakan meningkat, sedangkan pada 6 bulan mendatang (Maret 2021) menurun. Indikasi peningkatan harga pada Desember 2020 tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 142,5, lebih tinggi dibandingkan dengan IEH bulan sebelumnya sebesar 132,5.

Hal tersebut didorong oleh peningkatan permintaan saat hari besar keagamaan nasional dan libur akhir tahun. Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 160, lebih rendah dibandingkan dengan 166,9 pada bulan sebelumnya, sejalan dengan lancarnya distribusi barang dan pasokan.


(aji/aji) Next Article Penjualan Ritel Tumbuh Melambat di Juni, Tapi Minus di Juli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular