Geger Pabrik Sepatu Mizuno PHK 1.800 Orang, Ini Sebabnya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
09 November 2020 20:00
Women work on the production line at Complete Honour Footwear Industrial, a footwear factory owned by a Taiwan company, in Kampong Speu, Cambodia, July 5, 2018. REUTERS/Ann Wang    SEARCH
Foto: REUTERS/Ann Wang

Jakarta, CNBC Indonesia - Awan gelap terus menyelimuti industri alas kaki. Teranyar, sebuah pabrik sepatu kembali menutup operasionalnya di Cikupa Tangerang. Sebanyak 1800 pegawaiterkena PHK akhir bulan ini. Setelah ditelusuri, pabrik tersebut adalah PT Panarub Dwikarya, bagian dari Panarub Group.

"Rencana memang akan stop operation Panarub Dwikarya, jadi PHK karyawan akan terjadi kemungkinan di akhir November/Desember," kata Presiden Direktur PT PT Rubber Pan Java (RPJ), Budiarto kepada CNBC Indonesia, Senin (9/11).

PT Panarub Dwikarya merupakan bagian dari Panarub Group yang memproduksi sepatu Mizuno. Panarub Grup juga punya pabrik sepatu di Brebes Jawa Tengah melalui bendera PT Rubber Pan Java (RPJ), yang memproduksi sepatu Adidas dan Mizuno.  Juga memiliki pabrik Panarub Industry yang berlokasi di Pasar Baru, Kota Tangerang, Banten.

Sebelum geger PHK massal, ternyata PT. Panarub Dwikarya sudah mengalami penurunan produksi dalam beberapa waktu terakhir. Kabar ini sudah diketahui serikat buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Panarub Industy.

"Sejak 2 tahun ini nge-drop terus keuntungannya. Kemudian ada pengumuman resmi manajemen setelah lebaran bahwa tutup akhir November. Itu ada statement," kata Ketua SPSI PT Panarub Industy Hendi Purnomo kepada CNBC Indonesia, Senin (9/11).

Kebijakan penutupan itu tidak semata-mata hanya dampak pandemi Covid-19. Melainkan penurunan permintaan yang sudah dirasakan sejak jauh-jauh hari. Upaya bertahan sudah dicoba, namun tidak cukup mampu untuk bertahan.

"Yang di Cikupa dengar-dengarnya akhir November mereka terakhir. Kalaupun sekarang ada selesaikan order yang tersisa," sebutnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pekerja Positif Covid 'Gentayangan', Klaster Pabrik 'Meledak'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular