Internasional

Berbalik Unggul di Georgia, Biden Kian Dekat Jadi Presiden AS

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 November 2020 17:35
Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden speaks at Mountain Top Inn & Resort, Tuesday, Oct. 27, 2020, in Warm Springs, Ga. (AP Photo/Andrew Harnik)
Foto: AP/Andrew Harnik

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses penghitungan suara dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) semakin dinamis. Terbaru, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbalik unggul atas capres dari Partai Republik Donald Trump.

Seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (6/11/2020), Biden berbalik unggul atas Trump di negara bagian Georgia dengan selisih 917 suara. Padahal, selama dua hari penghitungan suara, Biden terus tertinggal. Penghitungan suara sudah mencapai 99%.

Seperti diketahui, Georgia memiliki 16 suara elektoral. Apabila Biden menang, maka itu merupakan kemenangan pertama di negara bagian itu sejak 1992.

Kemenangan di Georgia juga akan membuat Biden semakin mendekati batas suara elektoral minimal yang dibutuhkan, yaitu 270. Sementara itu berdasarkan hitungan NBC, Biden telah mengumpulkan 253 suara elektoral, sedangkan Trump mengoleksi 214 suara elektoral.

Pada hari ini, tim kampanye Trump dilaporkan kalah dalam putusan pengadilan di negara bagian Georgia dan Michigan pada hari Kamis (5/11/2020) waktu setempat. Alih-alih legawa, mereka malah berjanji untuk mengajukan gugatan baru yang mengklaim apa yang disebut sebagai pelanggaran pemungutan suara di negara bagian Nevada.



Di Georgia, tim kampanye Trump menuduh 53 surat suara yang datang terlambat dicampur dengan surat suara yang datang tepat waktu. Sementara di Michigan, mereka mengajukan tuntutan menghentikan penghitungan suara dan meminta akses yang lebih besar dalam proses rekapitulasi.

Namun, upaya hukum itu kandas setelah hakim negara bagian membatalkan kedua tuntutan hukum tersebut pada hari Kamis.

Seperti dikutip dari Reuters, James Bass, seorang hakim Pengadilan Tinggi di Georgia, mengatakan "tidak ada bukti" bahwa surat suara yang dipermasalahkan tidak valid.

Di Michigan, Hakim Cynthia Stephens berkata: "Saya tidak memiliki dasar untuk menemukan bahwa ada kemungkinan besar untuk berhasil berdasarkan manfaat dari tuduhan ini."

Hingga saat ini, belum ada satupun juru kampanye Trump yang menanggapi permintaan komentar tentang putusan di Michigan dan Georgia.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden 'Kepo' Sikap Senator Republik dalam Pemakzulan Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular