Internasional

Kalah Gugatan di Georgia & Michigan, Trump Gugat di Nevada

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 November 2020 15:35
President Donald Trump speaks in the East Room of the White House, early Wednesday, Nov. 4, 2020, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Foto: AP/Evan Vucci

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim kampanye calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump kalah dalam putusan pengadilan di negara bagian Georgia dan Michigan pada hari Kamis (5/11/2020) waktu setempat. Alih-alih legawa, mereka malah berjanji untuk mengajukan gugatan baru yang mengklaim apa yang disebut sebagai pelanggaran pemungutan suara di negara bagian Nevada.

Di Georgia, tim kampanye Trump menuduh 53 surat suara yang datang terlambat dicampur dengan surat suara yang datang tepat waktu. Sementara di Michigan, mereka mengajukan tuntutan menghentikan penghitungan suara dan meminta akses yang lebih besar dalam proses rekapitulasi.

Namun, upaya hukum itu kandas setelah hakim negara bagian membatalkan kedua tuntutan hukum tersebut pada hari Kamis.

Seperti dikutip dari Reuters, James Bass, seorang hakim Pengadilan Tinggi di Georgia, mengatakan "tidak ada bukti" bahwa surat suara yang dipermasalahkan tidak valid.

Di Michigan, Hakim Cynthia Stephens berkata: "Saya tidak memiliki dasar untuk menemukan bahwa ada kemungkinan besar untuk berhasil berdasarkan manfaat dari tuduhan ini."



Hingga saat ini, belum ada satupun juru kampanye Trump yang menanggapi permintaan komentar tentang putusan di Michigan dan Georgia.

Selain di dua negara bagian itu, juru kampanye Trump juga menuduh telah terjadi penyimpangan dalam pemungutan suara di Clark County, county yang mencakup kota wisata Las Vegas di Nevada.

Suara masih dihitung di ketiga negara bagian, di antara segelintir negara bagian yang bisa menentukan pemenang pilpres kali ini. Penantang Trump dari Partai Demokrat Joe Biden unggul tipis di Nevada, Trump unggul sangat tipis di Georgia, dan Biden diproyeksikan menang di Michigan.

Pada konferensi pers di Las Vegas pada Kamis (5/11/2020), mantan Jaksa Agung Nevada Adam Laxalt dan juru kampanye Trump lainnya, termasuk mantan pejabat pemerintahan, Richard Grenell, tidak memberikan bukti kuat untuk mendukung tuduhan mereka dan tidak menjawab pertanyaan dari awak media.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-tiba Trump Muncul di Ohio AS: Kita akan Merebut Kongres!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular