Internasional

Usai Lama Menghilang, Trump bakalan 'Nongol' di Orlando AS!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
21 February 2021 09:45
INFOGRAFIS, Setelah Lengser Trump Terancam Dipenjara sampai hukuman mati
Foto: Ilustrasi Donald Trump (CNBC Indonesia/Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah tidak menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), kehidupan dan kegiatan Donald Trump tidak banyak terpantau lagi. Ditambah lagi fakta kalau media sosialnya diblokir. Hal itu tak ayal menambah rasa penasaran publik.

Namun, setelah sebulan lebih, presiden asal New York itu dikabarkan akan segera muncul di publik dengan membuat pidato di sebuah pertemuan politik konservatif di Orlando, Florida, Minggu (28/2/2021).

"Trump akan 'berbicara tentang masa depan Partai Republik dan gerakan konservatif'," kata sumber itu kepada AFP sebagaimana dikutip pada (21/2/2021).

Dalam kesempatan yang sama, Trump juga diharapkan untuk menentang kebijakan "amnesti yang merusak dan kebijakan perbatasan" dari penggantinya, Joe Biden.

Setelah selesai menjabat, Trump diketahui langsung pergi ke rumah barunya di Florida dan tidak menghadiri acara pelantikan Biden.

Secara politik, Trump untuk kedua kalinya menghadapi tuduhan pemakzulan atas serangan 6 Januari di Capitol AS, di mana ia dituduh sebagai tokoh sentral dalam aksi yang menewaskan sejumlah orang itu.



Trump selalu menuding kekalahan pada pemilu 3 November lalu sebagai orkestrasi kecurangan yang masif. Namun seluruh tuduhan itu tidak terbukti.

Tetapi meski begitu, ia masih menjadi kekuatan yang kuat dalam politik AS. Diketahui tiga perempat dari Partai Republik ingin Trump memainkan peran penting dalam partai tersebut, menurut jajak pendapat dari Universitas Quinnipiac minggu ini.

Bahkan Trump sempat mengeluarkan pernyataan pada Selasa (16/2/2021) lalu yang mengecam Senator Partai Republik Mitch McConnell.

McConnell menyampaikan teguran pedas terhadap Trump mengenai perannya dalam penyerbuan massa ke Capitol, meskipun ia tetap memberikan suara untuk membebaskannya Trump dari tuduhan menghasut pemberontakan.

"Partai Republik tidak akan pernah lagi dihormati atau kuat dengan 'pemimpin' politik seperti Senator Mitch McConnell di pucuk pimpinannya," kata Trump dalam pernyataan itu.

"Mitch adalah penjahat politik yang suram, cemberut, dan tidak tersenyum, dan jika Senator Republik akan tetap bersamanya, mereka tidak akan menang lagi."


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden 'Kepo' Sikap Senator Republik dalam Pemakzulan Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular