Dorong Energi Terbarukan, Pemerintah Tebar Insentif Fiskal

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
02 November 2020 16:17
Infografis: Cash is The King & Pilihan Selamat Lewati Resesi Ekonomi
Foto: Infografis/Cash is The King & Pilihan Selamat Lewati Resesi Ekonomi/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengungkapkan telah memberikan berbagai stimulus fiskal kepada PT PLN (Persero) untuk bisa meningkatkan bauran energi terbarukan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara "PLN Go Green and Sustainable" pada Senin (02/11/2020).

Sri Mulyani menjelaskan, sejumlah stimulus fiskal telah diberikan guna mendorong PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 45 giga watt (GW) pada 2025.

Potensi energi terbarukan di negara ini mencapai 442 GW, namun sayangnya Indonesia baru bisa memanfaatkan 10,4 giga watt atau baru mencakup 2,4% dari total potensi yang ada.

Oleh karena itu, berbagai insentif pajak telah disiapkan pemerintah. Insentif perpajakan yang dimaksud Sri Mulyani antara lain tax allowance, tax holiday, serta pembebasan pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi mereka yang ingin berinvestasi di sektor energi baru terbarukan.

Pemerintah, kata Sri Mulyani, juga memberikan fasilitas pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) dan bea masuk atas impor barang modal, bagi para pelaku usaha yang memproduksi energi baru dan terbarukan.

"Kementerian Keuangan menyediakan banyak perangkat kebijakan untuk mendukung PLN dan Kementerian ESDM agar Indonesia bisa mencapai 23% atau 45 giga watt energi terbarukan dalam bauran energi nasional pada 2025," jelas Sri Mulyani dalam video conference yang diselenggarakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait energi hijau dan berkelanjutan pada Senin (2/11/2020).

Instrumen fiskal lainnya yakni pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) berupa dana hibah untuk pemerintah daerah untuk mendorong dan mengembangkan infrastruktur energi terbarukan, terutama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), biogas, dan panas bumi.

PLN saat ini tengah menghadapi tantangan untuk bisa menyambungkan listrik kepada 1 juta rumah tangga agar Indonesia bisa mencapai rasio elektrifikasi 100%, serta mencapai bauran energi.

Tapi, di sisi lain Sri Mulyani berharap agar PLN bisa meningkatkan kontribusi bauran energi terbarukan menjadi 23% atau 45 giga watt pada 2025 mendatang.

PLN juga diminta untuk bisa menggunakan suntikan dana dari pemerintah atau Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam mengembangkan energi terbarukan.

"Pak Zulkifli (Direktur Utama PLN) mengatakan, untuk menyelesaikan target elektrifikasi sebesar 100% adalah hal yang menantang, namun saya ingin agar PLN tidak hanya mencapai target tersebut, namun juga mencapai target bauran energi seperti yang sudah direncanakan," ujar Sri Mulyani.

"Dalam hal ini, PMN harus lebih didedikasikan untuk memperluas dan mengembangkan energi terbarukan di Indonesia," kata Sri Mulyani melanjutkan.

Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini mengatakan di tahun ini, PLN telah melakukan transformasi baru yang juga sekaligus dalam rangka melestarikan lingkungan. Transformasi tersebut bahkan sudah masuk di dalam perencanaan investasi dan layanan operasionalnya.

Dalam menjalankan usahanya, ditambah dengan adanya mendorong kelestarian lingkungan, pihaknya telah menghadapi berbagai tantangan.

"Meningkatkan investasi untuk bisa memenuhi listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan selalu kami menjadi tantangan kami setiap hari dalam proses internal dan pandangan kita," ujar Zulkifli.

"Kami telah banyak mengambil tindakan untuk listrik berkelanjutan di Indonesia. Kami sadar prosesnya masih lama. Bagaimanapun kami siap untuk berkembang dan memberikan pasokan listrik yang besar dan berkelanjutan kepada masyarakat," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 75 Tahun PLN Hadir, Listrik RI Makin Andal?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular