PLN Terbitkan Dokumen Kerangka Kerja Pembiayaan Berkelanjutan

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
02 November 2020 15:11
foto : Dok. ESDM
Foto: Dok. ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) menerbitkan dokumen "Pernyataan Kehendak PLN atas Kerangka Kerja Pembiayaan Berkelanjutan" sebagai salah satu strategi perseroan untuk mewujudkan Green Financing (pembiayaan energi baru terbarukan).

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan bahwa Dokumen Pernyataan Kehendak ini merupakan bukti nyata komitmen PLN untuk semakin meningkatkan penggunaan energi yang ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon.

Tidak hanya aspek lingkungan, menurutnya PLN juga berkomitmen untuk selalu berupaya agar listrik dapat dinikmati semua pihak dan berkontribusi bagi kehidupan masyarakat.

Dia mengatakan bahwa Dokumen Pernyataan Kehendak ini hanyalah tahapan awal PLN dalam berpartisipasi pada pembiayaan hijau dan berkelanjutan (green and sustainability financing). Pihaknya menilai, masih banyak tindakan dan langkah yang perlu dilakukan PLN untuk menjadi perusahaan listrik yang "Green dan Sustain" di Indonesia.

"Kami berusaha untuk berubah dan kami sadar perjalanan masih panjang. Namun, kami siap untuk bertransformasi. Kami menantikan tantangan ini dan kami siap untuk memberikan pasokan listrik yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan kepada masyarakat Indonesia," tuturnya dalam acara 'PLN Go Green and Sustainable' yang ditayangkan pada kanal YouTube PLN, Senin (02/11/2020).


Dia mengatakan, pada 2019 terdapat penambahan kapasitas 463 mega watt (MW) pembangkit listrik bersumber dari energi baru terbarukan, 60% lebih besar dari target yang ditetapkan.

Menurutnya, PLN juga telah memasang lebih dari 160 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal kepada masyarakat di NTT dan Papua untuk memasok listrik di daerah terpencil. Program yang mendukung kelistrikan daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T) juga terus dilakukan, termasuk Program Listrik Desa (Lisa) untuk elektrifikasi pedesaan dan penyediaan sambungan listrik gratis ke lebih dari 48.000 rumah tangga.

Selain itu, melalui program PLN Peduli, menurutnya perseroan juga telah menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan mencapai Rp 275 miliar sepanjang 2019.

Selama pandemi Covid-19, imbuhnya, perseroan juga menjalankan keputusan pemerintah untuk menyediakan listrik gratis dan potongan harga untuk kelompok termiskin dan paling rentan di lingkungan masyarakat untuk membantu melindungi mereka di masa-masa sulit seperti saat ini.

Asian Development Bank (ADB) mendukung penuh langkah PLN untuk memetakan rencana kerja. Kerangka kerja ini dapat membantu PLN untuk melihat potensi dalam tubuh perusahaan membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara, Ramesh Subramaniam, menjelaskan bahwa penerbitan dokumen kerangka kerja pembiayaan berkelanjutan ini menjadi langkah penting di tengah komitmen dan upaya PLN untuk menyediakan energi yang bersih dan berkelanjutan.

ADB pun dengan senang hati mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan bersama ini.

"Kami menantikan kolaborasi berkelanjutan dalam menghadirkan infrastruktur kelistrikan berkualitas tinggi dan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," ucap Ramesh.

Dalam pengembangan EBT, khususnya terkait pendanaan proyek EBT, PLN juga bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). SMI mengimplementasikan platform SDG Indonesia One yang mencakup empat jenis pilar, yaitu: fasilitas pengembangan, fasilitas de-risking, fasilitas pembiayaan, dan dana ekuitas, yang karakteristik skemanya sesuai untuk kebutuhan pengembangan EBT di Indonesia.

Selama ini, hal tersebut menemui beberapa kendala, antara lain tingginya risiko eksplorasi dan pengembangan, bankability proyek, skema tarif dan skema pembiayaan proyek. Oleh karenanya, sinergi PLN dan SMI dinilai tepat dilakukan sebagai bagian dari manajemen resiko dalam pengembangan EBT guna mendorong tercapainya target Pemerintah untuk SDG energi yang terjangkau dan bersih.

Terlepas dari semua program yang telah dilakukan PLN, lahirnya Dokumen Pernyataan Kehendak, menurut Zulkifli, juga menjadi momen perdana perseroan menjelaskan kepada publik dalam upaya memenuhi persyaratan terbaik untuk meningkatkan keuangan berkelanjutan.

"Pembiayaan berkelanjutan ini memberikan manfaat lebih besar daripada sekadar memberikan dana baru. Untuk memastikan investasi dan operasi dan memenuhi persyaratan berkelanjutan bergulir, PLN akan mengimplementasikannya ke dalam pekerjaan sehari-hari yang juga akan mengubah proses di sisi internal dan juga pandangan perusahaan," jelasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Isu Perubahan Iklim & Covid Itu Sama Pentingnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular