Ramai Boikot Produk Prancis, Lactamil Produk dari Mana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan beredar daftar merek-merek asal Prancis di media sosial di tengah ramai isu boikot. Di salah satu tangkapan layar, tampak jajaran produk susu yang dianggap sebagai produk Prancis yang ditandai silang pada barisan rak, antara lain susu SGM.
Susu SGM merupakan produk buatan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada). Selain itu ada produk Lactamil yang merupakan susu untuk ibu yang sedang hamil, menyusui maupun sedang mempersiapkan kehamilan yang diproduksi oleh Nutricia, yang merupakan bagian dari Danone Group dengan kategori bisnis Specialized Nutrition di Indonesia.
Sarihusada sendiri merupakan perusahaan di dalam negeri yang sudah hadir lebih dari setengah abad. Belakangan, Sarihusada kepemilikan sahamnya dikuasai oleh perusahaan Danone, asal Prancis.
Dikutip dari sejarah perusahaan, produsen Lactamil dan SGM ini, berawal dari pendirian NV Saridele pada 1954. Pada tahun 1965 menjadi milestone dengan dikeluarkannya merek legendaris SGM. Saat ini merek itu berkembang menjadi SGM Bunda, SGM Eksplor, SGM Aktif dan SGM Progres.
Pada 1968 NV Saridele dimiliki perusahaan milik negara, PT Kimia Farma. Pada 1972, NV Saridele bersalin nama menjadi Sarihusada sebagai hasil joint venture PT Kimia Farma dan PT Tiga Raksa.
Pada tahun 1983, Sarihusada melakukan IPO di lantai Bursa Efek Jakarta. Sebagai sebuah perusahaan listing posisi kepemilikan saham mengalami sejumlah perubahan signifikan. Tahun 1992, PT Tiga Raksa menjadi pemegang saham mayoritas.
Selanjutnya, Sarihusada memperkuat posisinya di level internasional dengan beraliansi dengan Nutricia Internasional BV (Royal Numico NV) pada tahun 1998. Pada 2007, Sarihusada secara resmi keluar dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) maupun Surabaya (BES) dan menjadi perusahaan tertutup.
"Danone Group kemudian mengakuisisi Royal Numico pada tahun 2008, sehingga menjadikannya sebagai pemegang saham mayoritas di Sarihusada," seperti dikutip dari laman resmi Sarihusada.
Sarihusada punya pabrik di kawasan Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah serta didukung oleh lebih dari 400 peneliti dari Danone Research Center yang tersebar di Belanda, Singapura dan Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
Heboh Boikot Produk Prancis di RI, Pengusaha: Tak Berpengaruh
(hoi/hoi)