
Doni Worried Kasus Baru Covid-19 Melesat Saat Libur Panjang

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Satuan Tugas (Satgas) PenangananĀ Covid-19 Letnan Jenderal TNIĀ Doni Monardo mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan selama libur panjang pekan ini. Berdasarkan pengalaman yang lalu, jika ada libur panjang, maka ada peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19.
Doni mengungkapkan, ketika libur Idul Fitri, pemerintah dan satgas aktif mengingatkan masyarakat untuk tidak mudik. Setelah itu, ada libur Idul Adha Juli yang mana penambahan kasus tidak tinggi. Namun, pada libur peringatan HUT proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2020, dan diikuti libur panjang setelahnya, membuat peningkatan kasus sangat tinggi.
"Angka kasusnya naik, terjadi peningkatan kasus di awal September. Ini sangat tinggi sekali, dari setiap hari 2.000 kasus, begitu libur panjang meningkat menjadi 3.000 kasus dan bahkan 4.000 kasus," kata Doni saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional XVII PERSI dan Seminar Tahunan XIV Patient Safety yang berlangsung secara virtual, Jumat (30/10/2020).
Peningkatan kasus di awal September membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Langkah itu diambil dengan memperhitungkan kapasitas rumah sakit yang mulai penuh akibat tingginya penambahan kasus baru.
Penambahan ruang ICU pun dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya. Kemudian ada penambahan ICU dari 500 tempat tidur, sekarang menjadi sekitar 760 tempat tidur di Jakarta.
"Bed occupanncy ratio ICU Jakarta 9 September mencapai 83%, dari data kemarin 60%, artinya sudah turun 23%. Walaupun jumlah pasien tidak banyak berkurang tapi fasilitas RS yang meningkat pesat sehingga BOR tetap terjaga agar tidak melebihi kapasitas," ujar Doni.
Selain itu, dalam sebulan terakhir, eks Pangdam Siliwangi itu menyebutkan angka kesembuhan naik 7,81% dan kasus aktif turun 7,51%. Dia mengharapkan setelah libur panjang kali ini tidak ada kenaikan kasus seperti yang terjadi September lalu.
Naiknya angka kesembuhan, menurut Doni, menjadi prestasi dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Ini karena mereka semakin memiliki pengalaman dan pengetahuan mumpuni dalam merawat pasien Covid-19.
"Apa yang diminta pada masyarakat untuk menjalankan protokol 3M (#pakaimasker, #jagajarak dan menghindari kerumunan, serta #cucitangan dengan sabun) tidak sebanding dengan perjuangan dokter yang merawat pasien Covid-19 dan non Covid-19. Dari data yang kami peroleh tidak sedikit dokter yang merawat pasien non Covid-19 terpapar juga," kata Doni.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning Doni: Walau di Rumah, Harus Taat Protokol Kesehatan