Penanganan Covid-19
Warning Doni: Walau di Rumah, Harus Taat Protokol Kesehatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Satgas Penanganan Covid-19 meminta kepada masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan baik itu di luar rumah dan bahkan di dalam rumah sekalipun.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Satgas Covid-19 Doni Monardo pada konferensi pers, Kamis (7/1/2021). Dia mengimbau agar saat masyarakat berada di dalam rumah juga tetap harus menjaga jarak dan harus sering mencuci tangan.
"Meskipun di rumah, harus taati protokol kesehatan. Terutama bagi anggota keluarga yang sering beraktivitas di luar rumah yang berpotensi terpapar Covid-19," ujar Doni.
Dari catatan Doni, saat ini banyak masyarakat yang sudah patuh untuk menggunakan masker. Namun, dalam menjaga jarak, masih banyak masyarakat yang tidak patuh.
Dalam kesempatan itu, Doni juga menjelaskan, dalam tempo dua bulan terakhir telah terjadi peningkatan dua kali lipat kasus aktif Covid-19.
Pada November 2020 tercatat sebanyak 54.000 kasus aktif Covid-19, dan per 6 Januari 2021, kasus aktif sudah mencapai lebih dari 110.000 orang yang positif Covid-19.
"Bahkan sorenya (6 Januari 2021) dilaporkan sudah mencapai 112.000 orang," tuturnya.
Adanya peningkatan jumlah kasus covid-19 hingga dua kali lipat tersebut, akan berdampak terhadap tingkat keterisian rumah sakit rujukan untuk pasien covid19 yang penuh. Jika tidak ditekan jumlah penularannya, maka tidak mungkin fasilitas kesehatan dan tenaga medis serta dokter yang merawat akan kewalahan.
Meskipun, kata Doni, pemerintah telah menyiapkan sejumlah fasilitas milik pusat dan pemda dibantu oleh fasilitas TNI dan Polri, hal tersebut tidak bisa menjamin pemerintah akan mampu melayani melonjaknya masyarakat yang terpapar Cociv-19.
Doni juga mengingatkan jumlah dokter dan tenaga kesehatan terbatas. Ditambah dengan banyaknya kasus dokter dan tenaga kesehatan yang ikut terpapar Covid-19, sampai meninggal dunia.
"Jumlah dokter kita sangat terbatas sehingga perlu ada perlindungan segera agar fasilitas kita tidak mengalami kepanikan. Fasilitas RS, tenaga dokter, dan perawat harus mendapatkan perlindungan," tuturnya.
[Gambas:Video CNBC]
Kasus Baru Corona Cetak Rekor Terus, Efek Warga +62 'Bandel'?
(miq/miq)