Tok! Pemerintah Tak Perpanjang Kontrak Ekspor LNG ke Jepang

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
30 October 2020 12:10
INFOGRAFIS, Indonesia Masuk 5 Negara Terbesar Eksportir Gas
Foto: Infografis/Ekspor Gas Indonesia/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan kontrak ekspor gas alam cair (LNG) ke konsorsium pembeli asal Jepang atau biasa disebut Western Buyer (WBX) sebesar 2 juta ton per tahun (MTPA) yang akan berakhir tahun ini tidak lagi diperpanjang. Artinya, mulai Januari 2021 tidak ada lagi kontrak LNG ke pembeli asal Jepang tersebut.

Hal tersebut disampaikan Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko saat konferensi pers Kinerja Kuartal III Hulu Migas pada pekan lalu, Jumat (23/10/2020).

Dia mengatakan, terdapat sekitar 30 kargo LNG per tahun selama empat tahun terakhir ini untuk kontrak ke pembeli Jepang tersebut.

"Start Januari 2021 sudah tidak ada WBX. 4 tahun terakhir kontrak dengan WBX 30 kargo, memang berhenti karena WBX itu kan konsorsium, dari beberapa buyer yang akhirnya pecah, mereka mengambil LNG dari mana-mana karena suplai LNG luar biasa berlebih, jadi mereka leluasa sekali mengambil mana yang lebih murah untuk mereka," papar Arief.

Sebagai penggantinya, lanjutnya, pihaknya terus memasarkan LNG dari kilang Bontang, Kalimantan Timur ini. Dia mengatakan produksi gas dari Blok Mahakam yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Mahakam sebagai sumber gas untuk LNG kilang Bontang ini kemungkinan akan sedikit turun.

Namun demikian, dia pun menuturkan tidak khawatir dengan pengganti pembeli asal Jepang tersebut.

"Komersialisasi pengganti WBX ini tidak perlu dikhawatirkan," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan gas yang kontraknya akan habis tersebut akan diprioritaskan untuk domestik terlebih dahulu. Setelah kebutuhan domestik terpenuhi, maka kelebihan pasokan bisa diekspor kembali.

Dia mengatakan, beberapa kontrak ekspor gas, baik LNG maupun gas pipa akan berakhir pada tahun ini dan 2023. Kontrak ekspor gas yang berakhir tahun ini merupakan kontrak LNG kepada Western Buyer, sementara yang berakhir pada 2023 merupakan kontrak ekspor gas pipa ke Singapura, tepatnya ke GSPL, perusahaan gas asal Singapura.

Berdasarkan data SKK Migas yang diterima CNBC Indonesia, terdapat empat kontrak ekspor gas yang akan berakhir pada 2020-2028, salah satunya ke pembeli asal Jepang ini.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh Kasihan, Kargo-kargo Gas Cair RI Dikembalikan Pembeli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular