Belanda Memang Resesi, Tapi Investasinya Mengalir ke RI Lho

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
23 October 2020 14:27
Bahlil lahadalia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bahlil Lahadalia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC IndonesiaBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi kuartal III-2020 dalam konferensi pers, Jumat (23/10/2020). Salah satu fakta menarik adalah Belanda masuk ke dalam lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia.

Padahal, Belanda sudah masuk ke dalam zona resesi. Untuk diketahui, Belanda mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal I-2020 ekonomi Belanda terkontraksi 1,7% (yoy). Kemudian, perekonomian Negeri Kincir Angin kembali terkontraksi pada kuartal II-2020 dengan pertumbuhan ekonomi -9,3% (yoy).

"Ini menarik juga. Eropa, sekalipun pertumbuhan ekonomi mereka defisit, tetapi animo gairah mereka untuk investasi di Indonesia luar biasa. Belanda juga dia sebagai negara hub oleh beberapa negara," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam video conference, Jumat (23/10/2020).

Belanda sebagai hub yang dimaksud Bahlil yakni, negara tersebut dijadikan sebagai gerbang bagi negara-negara Eropa untuk menanamkan modal di Indonesia. Nilai investasi Belanda di Indonesia pada kuartal III-2020 mencapai US$ 500 juta atau mencakup 6,7%.



Pada kuartal III-2020, Singapura masih menempati peringkat teratas sebagai negara yang banyak menanamkan modal di Indonesia. Berikut lima negara yang banyak berinvestasi di Indonesia pada kuartal III-2020:

1. Singapura US$ 2,5 miliar (33,8%)
2. Tiongkok US$ 1,1 miliar (14,9%)
3. Jepang US$ 900 juta (12,2%)
4. Hongkong US$ 700 juta (9,5%)
5. Belanda US$ 500 juta (6,7%).

Adapun realisasi investasi pada kuartal III-2020 mencapai Rp 209 triliun. Perinciannya penanaman modal asing (PMA) yang mencapai Rp 106,1 triliun, naik 1% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 105 triliun.

Sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang tercatat pada kuartal III-2020 mencapai Rp 102,9 triliun, atau naik 2,2% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 100,7 triliun.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BKPM Bahlil 'Angkat Tangan', Target Investasi Impossible

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular