Hotel-Hotel Bali Banyak Kosong Melompong, 15% yang Baru Buka

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
23 October 2020 13:42
Hotel Mewah Tempat Kim Kardashian Menginap di Bali. (Dok. Soori Bali)
Foto: Hotel Mewah Tempat Kim Kardashian Menginap di Bali. (Dok. Soori Bali)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak pandemi covid-19 terhadap bisnis perhotelan di Bali masih sangat terasa. Meski wisata domestik sudah dibuka, tapi geliat hotel di Bali masih sangat tertekan, sehingga banyak yang memilih tak beroperasi.

Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengungkapkan bahwa saat ini hotel-hotel di Bali belum beroperasi secara penuh. Bahkan angkanya terbilang masih sangat minim, mengingat supply hotel yang tersedia jauh lebih banyak dibanding masyarakat yang berlibur.

"Data terakhir yang saya punya sekitar 10% - 15% hotel yang baru buka. Jadi nggak semua mereka buka. Karena buka nggak ada isinya sayang juga," kata Maulana kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/10).

Catatan BPS, hingga 2019 jumlah hotel non bintang di Bali sudah di atas 3.900 hotel. Sedangkan hotel berbintang sudah di atas 500 lebih pada tahun yang sama.

Pasalnya, semenjak dibuka pada akhir Juli silam, angka wisatawan domestik masih belum menunjukkan kepuasan bagi industri pariwisata di Bali. Sedangkan wisatawan lokal Bali pun tak memberikan dampak.

Sementara wisatawan mancanegara belum bisa masuk. Rencana mendatangkan wisman pada 11 September gagal karena pemerintah pusat tidak mengizinkan masuknya turis asing.

"Bali kontribusi dari wisman lebih tinggi dari domestik untuk okupansi hotel. Jadi kalau peningkatan ada tapi setinggi-tingginya 25%. Nggak semua buka. Supply terlalu banyak dibanding demand terlalu kecil," sebutnya.

Masuknya domestik wisatawan ke Bali kembali masuk kala DKI Jakarta melonggarkan pembatasan sosial berskala besar pada awal Juni silam. Namun, ketika ada kebijakan PSBB ketat jilid II pada akhir September silam, jumlah wisatawan kembali turun. Sayangnya, penurunan itu tidak diimbangi oleh masuknya angka wisman yang besar.

"Dari 100% okupansi hotel di Bali, 60-70% wisatawan mancanegara," jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk tetap memberlakukan cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 dan 30 Oktober mendatang. Keputusan tersebut telah ditetapkan dalam rapat tertinggi bersama Presiden Joko Widodo.

Artinya, akan ada libur panjang di akhir bulan ini, mengingat pada tanggal 31 Oktober dan 1 November merupakan hari Sabtu dan Minggu. Maka dari itu, libur di akhir bulan akan dimulai sejak 28 Oktober hingga 1 November.

"Sesuai arahan Presiden, menetapkan cuti dan libur dalam kaitannya dengan peringatan Maulid Nabi tetap dilaksanakan, jadi tidak ada perubahan," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy beberapa waktu lalu.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banting Harga, Hotel Mewah di Bali Diskon 50%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular