Internasional

Alamak! Trump Diam-diam Punya Akun Bank China, Kok Bisa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 October 2020 16:38
U.S. President Donald Trump poses for a photo with China's President Xi Jinping before their bilateral meeting during the G20 leaders summit in Osaka, Japan, June 29, 2019. REUTERS/Kevin Lamarque
Foto: Pertemuan G-20 Trump-Xi (REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, CNBC Indonesia - Media New York Times (NYT) kembali melaporkan masalah keuangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia dikatakan memiliki akun rekening di sebuah bank China dan menghabiskan bertahun-tahun mengejar proyek bisnis di Negeri Tirai Bambu.

Akun rekening itu, menurut laporan NYT, dikendalikan oleh Trump International Hotels Management dan membayar pajak daerah antara tahun 2013 dan 2015. Juru bicara Trump mengatakan rekening tersebut dibuat "untuk mengeksplorasi potensi kesepakatan hotel di Asia".



NYT mengungkapkan akun tersebut setelah mendapatkan catatan pajak Trump, yang mencakup detail keuangan pribadi dan perusahaan. Laporan NYT sebelumnya menunjukkan Trump hanya membayar US$ 750 atau sekitar Rp 11 juta untuk pajak federal AS pada tahun 2016 dan 2017, bahkan ketika ia menjadi presiden.

Sementara rekeningnya di bank China tersebut tercatat sudah membayar pajak lokal sebesar US$ 188.561 atau setara Rp 2,7 miliar.



Padahal sebelumnya Trump mengkritik perusahaan AS yang berbisnis di negeri Presiden Xi Jinping hingga memicu perang perdagangan antara kedua negara.

Pada Agustus, Trump mengatakan dia ingin menawarkan kredit pajak untuk membujuk perusahaan-perusahaan AS agar memindahkan pabrik keluar dari China. Ia juga mengancam akan mencabut kontrak pemerintah dari perusahaan yang terus melakukan outsourcing pekerjaan ke China.

Dalam pidatonya, Trump berjanji untuk menciptakan 10 juta pekerjaan dalam 10 bulan, dengan mengatakan "kami akan mengakhiri ketergantungan kami pada China," sebagaimana dikutip oleh BBC International.

Sebaliknya, laporan NYT merinci bagaimana Trump memandang bisnis di China. Usahanya dipercepat pada tahun 2012 dengan pembukaan kantor Shanghai.

Catatan pajak yang diperoleh menunjukkan bahwa dia telah menginvestasikan setidaknya US$ 192.000 di lima perusahaan kecil yang dibuat khusus untuk mengejar proyek di China selama beberapa tahun.

Perusahaan-perusahaan tersebut mengklaim setidaknya US$ 97.400 dalam biaya bisnis sejak 2010, termasuk beberapa pembayaran kecil untuk pajak dan biaya akuntansi hingga 2018. Tetapi rencana Trump di China sebagian besar didorong oleh Trump International Hotels Management, melalui kepemilikan langsung THC China Development.

Bantahan dari Pihak Trump

Alan Garten, pengacara untuk Trump Organization, menggambarkan laporan NYT sebagai "spekulasi murni", mengatakan bahwa laporan itu membuat "asumsi yang salah".

Kepada NYT, ia mengatakan bahwa Trump International Hotels Management telah "membuka rekening di bank China yang berkantor di Amerika Serikat untuk membayar pajak lokal."

"Tidak ada kesepakatan, transaksi, atau aktivitas bisnis lainnya yang pernah terwujud dan, sejak 2015, kantor tetap tidak aktif," kata Garten. "Meskipun rekening bank tetap terbuka, itu tidak pernah digunakan untuk tujuan lain."

Trump sendiri memiliki banyak kepentingan bisnis baik di AS maupun di luar negeri. Ini termasuk lapangan golf di Skotlandia dan Irlandia dan jaringan hotel mewah bintang lima.

Selain rekening di bank China, NYT juga melaporkan jika Trump memiliki rekening bank asing di Inggris dan Irlandia.



(sef/sef) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular