Kenapa Jokowi Sering Sebut Nama Tesla? Ternyata Ini Faktanya

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
21 October 2020 15:58
Presiden Joko Widodo menumpangi mobil yang dikemudikan langsung oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad. Keduanya menaiki mobil tersebut dalam perjalanan dari Perdana Putra Building, Putrajaya, menuju Seri Perdana, Putrajaya, Jumat, 9 Agustus 2019, untuk menghadiri santap siang resmi. (BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Foto: Presiden Jokowi Berkendara dengan PM Malaysia (BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi sering kali dalam beberapa kesempatan menyampaikan hal tentang perkembangan masa depan yang terus bergerak cepat. Dalam memberikan contoh, Jokowi tak sedikit mengungkit nama produsen mobil listrik asal AS, Tesla. Tesla dijadikan contoh untuk menggambarkan perkembangan dunia semakin cepat, Indonesia harus cepat mengejar.

Selain itu, Jokowi pernah juga berseloroh soal Tesla, bagaimana kendaraan listrik ini sebagai simbol kemajuan teknologi bahkan kekayaan seseorang. Ia sempat 'menolak' tradisi membagikan sepeda kepada Bambang Soesatyo yang kini jadi Ketua DPR RI.

"Kalau Pak Bambang jangan diberi sepeda. Beliau ini pemilik Tesla nomor 1 pertama di Indonesia. Kalau saya beri sepeda, untuk apa?" sebut Jokowi merespons audiens agar dirinya memberikan sepeda ke Bambang Soesatyo dalam Munas Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jaksel, Selasa (3/12/2019).

Nama Tesla memang sedang jadi pembicaraan hangat, setelah ada kabar perusahaan Elon Musk ini berencana membangun pabrik baterai di Indonesia. Pemerintah sedang melakukan komunikasi dengan Tesla, untuk diarahkan pembangunan pabriknya bisa dilakukan di Batang, Jawa Tengah.

Berikut beberapa momentum Jokowi menyebut nama Tesla, yang seolah menjadi harapannya, agar Indonesia bisa mengejar ketertinggalan.

Di Istana Bogor

Saat memberikan sambutan dalam laporan LKPP 2016 di Istana Bogor 23 Mei 2017, Jokowi sempat menyinggung soal etos kerja dan kedisiplinan agar Indonesia bisa bangkit. Saat itu Jokowi menyebut soal Tesla dan Elon Musk, bahkan bukan kali pertama orang nomor satu di Indonesia, membawa-bawa nama Tesla dan Elon Musk.

"...Saya sudah tiga kali ini berbicara masalah Elon Musk. Sudah berbicara mengenai mobil tesla, mobil fantastis masa depan. Sudah berbicara mengenai gagasan besar mengelola ruang angkasa. Sudah berbicara memindahkan orang dari satu tempat ke tempat yang lain, hyperloop. Hyperloop, spaceX, tesla, mereka sudah berbicara hal-hal yang seperti itu. Kita masih terjebak pada urusan debat, saling menjelekkan, saling menyalahkan, saling menghujat," kata Jokowi kala itu.

Di Sekolah

Juga saat Jokowi saat meresmikan SMA Negeri Taruna Nala, di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu 3 Juni 2017, Jokowi mengingatkan, perubahan dunia sekarang ini semakin hari semakin cepat. Setiap detik, menit, jam, hari, minggu, dan bulan berubah dengan cepat sekali.

"Kita bisa lihat ada internet, baru kita belajar satu-dua, satu-dua, baru belajar, sudah muncul mobile internet. Mobile internet kita baru lihat apa ini, barang apa ini, muncul lagi artificial intelligence, mesin-mesin cerdas. Perubahan-perubahan seperti inilah yang harus terus kita antisipasi dengan mempersiapkan SDM (sumber daya manusia)-SDM kita," katanya,

Jokowi mengajak melihat negara lain, yang sudah berbicara mengenai "SpaceX, bagaimana mengelola ruang angkasa. Sudah berbicara mengenai Tesla, mempersiapkan mobil fantastik masa depan. Mereka juga sudah menyiapkan Hyperloop, bagaimana memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain dengan supercepat, dengan cepatnya. Inilah yang harus kita kejar," katanya.

Ia juga menyampaikan pengalamannya saat pergi ke Korea Selatan, dimana dia masuk perusahaan yang membuat kapal seperti PT PAL di Indonesia. Jika PT PAL yang dibangun dan dirikan tahun 1972 belum mampu membuat kapal selam, perusahaan Korea yang dibangun tahun 1973 tersebut sudah mampu melakukannya.

Di Depan Para Politisi

Pada rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Hanura, di Kuta, Bali, Jumat 4 Agustus 2017, Jokowi sempat menyinggung soal perguruan tinggi, yang sudah berapa puluh selalu jurusannya adalah jurusan-jurusan yang itu-itu saja, antara lain jurusan ekonomi, jurusan hukum pasti ada. Jurusan sospol pasti ada. Namun, tidak pernah kita berani detail masuk ke hal-hal yang dibutuhkan sekarang ini.

"Kita terlalu linier, terlalu rutinitas padahal perubahan-perubahan ini sangat cepat sekali, di sisi lain Elon Musk sudah berbicara masalah hyperloop, sudah berbicara masalah Tesla, sudah berbicara masalah SpaceX,"katanya.

Di Depan Wali Kota Se-Indonesia

Jokowi saat bertemu dengan sejumlah wali kota di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin 23 Juli 2018, juga sempat membahas soal Tesla. Ia mengingatkan kepada para wali kota soal perubahan besar yang sangat cepat sekali. Sehingga kota-kota juga harus menyiapkan diri dalam mengantisipasi, menyiapkan SDM-SDM (sumber daya manusia) dalam rangka menghadapi perubahan yang sangat cepat.

Ia menyinggung mengenai perkembangan teknologi sepertiartificial intelligence, internet of things, big data, kemudian penemuan-penemuan yang berkaitan dengan hyperloop, spaceX, dan tesla. 

Di Depan Produsen Mobil

Pada sambutan pembukaan pameran mobil GIIAS Agustus 2018 di ICE, Banten, Jokowi menyampaikan beberapa tantangan industri otomotif di masa depan, antara lain semakin meluasnya fenomena mobil listrik.

"Ini fenomena yang dimulai dari Elon Musk dengan produk mobil listriknya Tesla, dimulai dari sana. Dulu Tesla masih merupakan barang langka, barang yang eksotis, tapi sekarang dengan semakin banyak negara mengadopsi mobil listrik, tren di seluruh dunia semakin jelas, dunia semakin beralih ke mobil listrik," kata Jokowi kala itu.

Bahkan Jokowi mengingatkan agar Indonesia berhati-hati membaca tren global terbaru soal mobil listrik.

Di Forum Internasional

Jokowi kembali juga menyebut-nyebut soal Tesla dan baterai, bahkan kali ini di forum internasional. Jokowi sempat menjadi pembicara kunci pada forum Abu Dhabi Suistainability Week (ADSW) 2020, di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC), Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Senin 13 Januari 2020..


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular