Internasional

Kabar Baik, World Bank Guyur Rp 177 T untuk Beli Vaksin Covid

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 October 2020 09:37
Bank Dunia
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan eksekutif Bank Dunia (World Bank) setuju untuk mengucurkan dana bantuan sebesar US$ 12 miliar (Rp 177,3 triliun, asumsi Rp 14.775/US$) bagi negara-negara berkembang untuk membiayai pembelian dan distribusi vaksin, serta tes dan perawatan virus corona (Covid-19).

Pembiayaan yang ditujukan untuk mendukung vaksinasi hingga satu miliar orang tersebut "adalah bagian dari keseluruhan paket Kelompok Bank Dunia (WBG) US$ 160 miliar hingga Juni 2021 untuk membantu negara-negara berkembang memerangi pandemi Covid-19," kata mereka dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP pada Rabu (14/10/2020).



Bank Dunia mengatakan program pembiayaan akan mencakup dukungan teknis kepada negara-negara penerima sehingga mereka dapat mempersiapkan penyebaran vaksin dalam skala besar. Mereka juga memberi sinyal kepada perusahaan obat bahwa akan ada permintaan yang kuat dan pembiayaan yang cukup untuk vaksin Covid-19 di negara berkembang.

"Paket pembiayaan ini membantu memberi sinyal kepada penelitian dan industri farmasi bahwa warga negara di negara berkembang juga membutuhkan akses ke vaksin Covid-19 yang aman dan efektif," lanjut bank tersebut.

"Ini juga akan memberikan pembiayaan dan dukungan teknis sehingga negara berkembang dapat bersiap untuk menyebarkan vaksin dalam skala besar, dalam koordinasi dengan mitra internasional."



Presiden Bank Dunia David Malpass dalam sebuah pertanyaan juga mengatakan "akses vaksin yang aman dan efektif, serta sistem penyampaian yang kuat adalah kunci untuk mengubah jalannya pandemi dan membantu negara-negara yang mengalami dampak bencana ekonomi dan fiskal untuk pulih," katanya, dikutip dari Channel News Asia (CNA).

Persetujuan pembiayaan diharapkan karena Malpass telah mengumumkan proyek tersebut pada akhir September.

Sementara vaksin belum muncul di pasaran, Malpass mencatat dalam sebuah wawancara dengan harian Prancis Le Figaro bahwa hal itu perlu dipersiapkan karena proses distribusi vaksin yang rumit.

Kini tercatat sudah ada lebih dari 38,3 juta penduduk dunia terpapar virus ini, dengan lebih dari 1 juta meninggal, dan 28,8 juta berhasil sembuh, menurut data Worldometers.



(sef/sef) Next Article Berat... Pemulihan Ekonomi RI Tak akan Merata di 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular