
Hyundai Bangun Mobil Listrik di Singapura, Pabrik Bekasi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co mulai membangun pusat penelitian dan pengembangan di Singapura. Nantinya pusat ini akan menampung fasilitas produksi kendaraan listrik (EV) skala kecil.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan fasilitas tersebut dapat memproduksi hingga 30.000 kendaraan listrik pada tahun 2025 mendatang, dan mewakili investasi sebesar S$ 400 juta setara dengan Rp 4,3 triliun (asumsi Rp 10.856/S$).
"Aktivitas otomotif kembali menjadi populer di Singapura. EV memiliki rantai pasokan yang berbeda, lebih sedikit suku cadang mekanis dan lebih banyak elektronik, yang memainkan kekuatan Singapura," kata PM Lee saat upacara peletakan batu pertama pada Selasa (13/10/2020), dikutip dari Reuters.
Singapura adalah salah satu negara termahal di dunia untuk membeli mobil, dan saat ini tidak memiliki kapasitas produksi mobil. Tetapi negara kecil tersebut telah menetapkan rencana ambisius untuk menghentikan kendaraan dengan bahan bakar bensin dan diesel pada tahun 2040.
Negara ini juga akan bertaruh lebih besar pada elektrifikasi untuk memangkas gas rumah kaca dan memperlambat perubahan iklim.
Seorang juru bicara Hyundai mengkonfirmasi target produksi 30.000 unit per tahun, tetapi mengatakan bahwa kapasitas pastinya belum ditentukan. Fasilitas itu akan selesai dibangun pada akhir 2022, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman itu muncul setelah perusahaan penyedot debu Dyson membatalkan rencana untuk membangun mobil listrik di Singapura tahun lalu, mengatakan rencana tersebut tidak layak secara komersial.
Hyundai mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa fasilitas Singapura barunya bertujuan untuk menjadi karbon netral dengan menggunakan energi matahari dan hidrogen, dan akan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan dan robotika, serta akan mencakup jalur uji coba untuk pelanggan.
Pusat ini adalah bagian dari visi Hyundai untuk memungkinkan pembeli kendaraan dapat menyesuaikan dan membeli kendaraan secara online menggunakan ponsel pintar, sehingga dapat diproduksi sesuai permintaan pada masa depan.
Di Indonesia, Hyundai juga sedang merampungkan pabrik mobil, termasuk memproduksi kendaraan listrik. Investasi Hyundai ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman rencana pendirian pabrik mobil tanggal 26 November 2019.
Penandatangan kerja sama ini dilakukan antara Hyundai Motor Company dengan Pemerintah Indonesia, dan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri.
Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sekitar 150.000 unit kendaraan per tahun, dan nantinya kapasitas penuh akan dapat memproduksi sekitar 250.000 kendaraan setiap tahun.
Proses pembangunan pabrik ini telah dimulai sejak Desember 2019 oleh Hyundai Engineering sebagai kontraktor utama, di bawah pimpinan dan manajemen konstruksi menyeluruh dari Hyundai Engineering. Pabrik ini ditargetkan akan memulai produksi pertamanya pada paruh kedua 2021.
Pabrik mobil Hyundai Motor Manufacturing Indonesia berada di Deltamas Industrial Complex, Bekasi, Jawa Barat, dengan nilai total investasi mencapai US$ 1,55 miliar.Investasi tersebut setara dengan dengan Rp 22 triliun.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tantang Tesla, Hyundai Boyong Mobil Listrik Rp 600 Juta ke RI