
Trump Ngambek Juragan, Debat Capres 15 Oktober Batal

Jakarta, CNBC Indonesia - Debat calon presiden Amerika Serikat (AS), antara petahana Presiden Donald Trump dan Joe Biden 15 Oktober batal. Pengumuman disampaikan Jumat (10/10/2020) dini hari setelah Trump menolak debat dilakukan secara virtual untuk menlindungi peserta dari penyebaran corona (Covid-19).
Sebelumnya Trump menyebut debat virtual sebagai hal 'konyol'. Ia menyebut hal itu bakal membuang-buang waktunya.
Debat tersebut merupakan rangkaian kedua dari debat Trump melawan Biden, dan debat ketiga dari seluruh proses 'pertarungan' keduanya. Sebelumnya dua hari lalu, calon wakil presiden keduanya Mike Pence dan Kamala Harris juga telah melakukan debat dengan protokol ketat Covid-19.
"Sekarang jelas tidak akan ada debat pada 15 Oktober, dan CPD akan mengalihkan perhatiannya ke persiapan untuk debat terakhir presiden yang dijadwalkan pada 22 Oktober," kata Komisi Debat Presiden (CPD) mengatakan dalam sebuah pernyataan email dikutip Reuters.
Mengganti debat kedua kandidat disebut akan memiliki jadwal masing-masing. Biden misalnya menjadwalkan acara bergaya balai kota yang disiarkan televisi untuk dirinya sendiri malam itu.
CPD menegaskan kedua kandidat juga setuju akan tetap berpartisipasi dalam debat terakhir. Namun akan ada tes corona terlebih dahulu, penggunaan masker dan jaga jarak.
Debat terakhir berlangsung 22 Oktober nanti. Pemilu Presiden AS akan dilakukan 3 November.
Sementara itu, tim kampanye Trump menuding CPD bias Biden. Ketua Juru Kampanye Trump, Tim Murtaugh menyebut tidak ada alasan medis untuk menghentikan debat 15 Oktober di Miami agar tidak berjalan sesuai jadwal.
"Karena Presiden akan sehat dan siap untuk berdebat," kata Murtaugh.
Sementara itu, dokter Gedung Putih menyatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyelesaikan perawatan Covid-19 dan dapat mengikuti acara publik. Trump pun berencana untuk kembali melakukan kampanye pemilihan presiden (Pilpres).
Hal ini disampaikan dalam sebuah wawancara dengan Fox News, dan dilansir CNBC Indonesia dari Reuters, Jumat (9/10/2020). Dalam wawancara tersebut Trump mengungkapkan ia kemungkinan akan mengikuti tes covid-19 lagi untuk mengetahui apakah ia sudah negatif.
Kendati demikian, Gedung Putih menolak mengumumkan kapan Trump terakhir kali dinyatakan negatif Covid-19. Dalam wawancara tersebut suara Trump terdengar serak. Namun ia mengungkapkan kemungkinan untuk ikut kampanye termasuk di Florida pada Sabtu ini dan Pennsylvania keesokan harinya.
"Benar-benar bagus," kata Trump ketika ditanya bagaimana perasaannya dalam wawancara itu. "Saya pikir saya akan mencoba melakukan reli [kampanye] pada Sabtu malam ... jika kami memiliki cukup waktu untuk melakukannya."
Trump mengakui, kemungkinan terinfeksi Covid-19 pada acara Gold Star Families, yang merupakan sebuah acara untuk menghormati mereka para militer yang meninggal dalam tugas negara. Pada 27 September 2020, Trump menyelenggarakan acara ini East Room, Gedung Putih dengan mengundang keluar para anggota militer yang meninggal karena tugas.
Acara ini dilakukan sehari setelah Mahkamah Agung di Rose Garden di mana beberapa peserta terkonfirmasi positif Covid-19. Trump menyebut dia terinfeksi dari salah satu peserta yang menghadiri acara dan berinteraksi dengannya.
"Saya melakukan banyak hal dan ketika saya ingin menyapa Gold Star Families, saya tidak mungkin berada di basement dan mengatakan 'Hai, Saya tidak bisa menemuimu karena kamu datang dari California dan tempat-tempat lainnya," ujar Trump.
"Sangat, sangat sulit [untuk menolak] ketika Anda bersama dengan orang-orang dari militer atau penegak hukum, dan mereka mendatangi Anda dan mereka ingin memelukmu, mereka ingin menciummu karena kami benar-benar telah melakukan pekerjaan yang baik untuk mereka. Dan Anda mendekat dan semuanya terjadi," ujar Trump.
Meski begitu, ini semua hanya prediksi Trump. Sulit untuk memastikan bagaimana Trump dan yang lainnya bertukar virus. Gedung Putih sendiri menolak untuk mengerikan daftar peserta di East Room.
Timothy Davis, presiden dan CEO Greatest Generations Foundation, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua peserta Gold Star Family telah diuji oleh Gedung Putih sebelum acara itu, dan, seperti acara Mahkamah Agung, semuanya dinyatakan negatif Covid-19. Namun, tes antigen cepat yang dilakukan oleh Gedung Putih diketahui memiliki tingkat negatif palsu yang tinggi.
"Mengingat sudah 12 hari sejak acara tersebut, keluarga All Gold Star semuanya baik-baik saja dan tidak menunjukkan gejala Covid-19," kata Davis dalam pernyataannya, menambahkan kelompok tersebut memberikan "pembaruan harian" kepada otoritas kesehatan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Panas! Tarung Bebas Trump vs Biden Segera Dimulai
