
Kanada Desak NATO Turun Gunung di Laut China Selatan, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diminta 'turun gunung' memantau aktivitas China di Laut China Selatan (LCS). Tindak tandung China disebut mengkhawatirkan.
Lalu, siapa yang meminta NATO terjun di perairan kaya ini? Ini ternyata ditegaskan Menteri Pertahanan Kanada Harjit Sajjan. Kanada sendiri merupakan salah satu anggota NATO yang sudah eksis sejak organisasi keamanan internasional itu berdiri.
"Ini adalah beberapa hal yang akan terus kita pantau. Dan, kita memerlukan NATO untuk melakukan ini," katanya sebagaimana ditulis Canadian Press, dikutip Jumat (9/10/2020).
"Ini bukan hanya reaksi terhadap masalah. Hal ini soal memastikan setiap negara di luar melihat kemauan kolektif dari apa yang NATO bawa. Itulah pesan kuat pertahanan dan pencegahan."
Kanada sendiri sebenarnya 'sedang tak akur' dengan China. Negeri ini bersitegang pasca penangkapan Kepala Keuangan Huawei, Meng Wanzhou, di Vancouver pada tahun 2018.
China membalas Kanada dengan menahan dua warga negaranya. Perjanjian Perdagangan Bebas kedua negara juga terancam batal karena ketegangan ini.
NATO sendiri terbentuk sejak tahun 1949. Ini merupakan tandingan dari dibentuknya Pakta Warsawa buatan Uni Soviet.
NATO hingga kini memiliki 30 anggota. Sebagian berasal dari Eropa Timur, yang bergabung pascaruntuhnya Uni Soviet dan berakhirnya perang dingin.
NATO sendiri dalam pertemuan anggotanya Juni lalu, melihat China dan juga Rusia sebagai ancaman yang bisa menggeser keseimbangan kekuatan global.
Meski tak langsung menyebut China ancaman, Sekjen Nato Jens Stoltenberg sempat mengungkapkan kekhawatiran karena anggaran China yang kian besar untuk investasi militer.
"Kami melihat mereka (China) di Kutub Utara, di Afrika ... Mereka bekerja lebih banyak di Rusia. Semua memiliki konsekuensi keamanan ke sekutu NATO," ujarnya.
Sementara itu, di LCS, China mengklaim memiliki 80% wilayah dengan konsep 'sembilan garis putus-putus'. Meski kalah di pengadilan arbitrase internasional, China masih tetap memakai konsep ini sehingga bersitegang dengan Vietnam, Malaysia, Brunei dan Filipina termasuk Taiwan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Diharap Turun Gunung, Lawan China di Laut China Selatan